Punya Harta Rp 36,5 M Inilah LHKPN Cucun Ahmad Anggota DPR RI PKB yang Arogan Tak Butuh Ahli Gizi

Ringkasan Berita:

• Pernyataan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal soal “tidak perlu ahli gizi” dalam program MBG menuai kritik luas dari tenaga kesehatan. 
• Video ucapannya viral dan dianggap meremehkan profesi gizi. 
• Di tengah polemik, publik juga menyoroti LHKPN Cucun yang mencatat total kekayaan Rp31,35 miliar, terdiri dari aset tanah-bangunan, mesin usaha tekstil, kendaraan, serta surat berharga.

TRIBUNMATARAMAN.COM - Punya harta milyaran, inilah LHKPN dan sosok Cucun Ahmad Syamsurijal Wakil Ketua DPR RI yang dianggap arogan.

Diketahui viral pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, kembali viral dan memicu gelombang reaksi keras dari para tenaga kesehatan khususnya ahli gizi setelah cuplikan videonya menyebut “tidak perlu ahli gizi” dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) beredar luas di media sosial.

Dalam cuplikan tersebut, Cucun tampak sedang memimpin Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung ketika seorang peserta mengeluhkan sulitnya Badan Gizi Nasional (BGN) merekrut tenaga ahli gizi untuk ditempatkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.

Peserta forum mengusulkan agar BGN tidak lagi menggunakan istilah “ahli gizi” jika tenaga yang direkrut bukan lulusan gizi serta menyarankan nama jabatan diganti menjadi pengawas produksi dan kualitas.

Baca juga: Jadwal Terbaru Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jerman vs Slovakia Live iNews TV

Namun sebelum peserta itu menyelesaikan penjelasannya, Cucun memotong dengan komentar yang kemudian menjadi sumber kontroversi.

“Kamu itu terlalu panjang. Yang lain kasihan,” katanya, sebelum menuding peserta tersebut arogan karena dianggap terlalu menggurui.

Bagian yang paling ramai dikritik publik adalah ketika Cucun mengatakan bahwa istilah “ahli gizi” bisa diganti dengan

“tenaga yang menangani gizi”, lalu menambahkan“Tidak perlu ahli gizi. Cocok enggak? Nanti saya selesaikan di DPR.”

Ia bahkan menyebut bahwa posisi tersebut bisa diisi oleh lulusan SMA yang mendapat pelatihan selama tiga bulan dan sertifikasi singkat.

“Bila perlu anak-anak SMA cerdas saja, dilatih tiga bulan. Tidak perlu kalian yang sombong seperti ini,” lanjutnya.

Pernyataan itu langsung memicu amarah banyak kalangan, terutama dari komunitas ahli gizi, tenaga kesehatan, akademisi, hingga masyarakat umum yang menilai bahwa kompetensi pengelolaan gizi tidak bisa digantikan dengan pelatihan singkat.

Di platform X dan TikTok, cuplikan video berdurasi satu menit tersebut telah dibagikan ribuan kali dan menjadi topik diskusi hangat sejak pagi.

Banyak komentar menilai bahwa pernyataan tersebut meremehkan profesi ahli gizi, terlebih program MBG sendiri sangat sensitif setelah sebelumnya terjadi insiden 411 siswa keracunan yang membuat pengawasan gizi semakin jadi sorotan.

Sosok Cucun Ahmad Syamsurijal