Pilkada Jatim 2024

Bila Maju di Pilkada Kabupaten Kediri 2024, Mas Dhito Tak Akan Lagi Berhadapan Dengan Kotak Kosong

Bupati Kediri, Mas Dhito, diperkirakan tak akan lagi melawan kotak kosong apabila kembali bertarung dalam Pemilihan Bupati Kediri 2024

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
ist
Bupati Kediri, Mas Dhito meninjau pelaksanaan pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati di Kecamatan Tarokan, kabupaten Kediri 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, hampir menyentuh 90 persen. 

Hal tersebut berdasarkan hasil survei Indikator Politik.

Survei itu menunjukkan 20,2 persen masyarakat Kabupaten Kediri sangat puas dengan Mas Dhito.

Baca juga: Mulai Proses Penjajakan, PDIP Beber Kriteria Kandidat untuk Pilkada Jatim 2024

Sedangkan 67,8 persen lainnya menilai cukup puas. Sisanya, 3,7 persen kurang puas, 0,1 persen tidak puas sama sekali, dan 8,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab. 

"Temuan survei dari Indikator Politik Indonesia di Kediri periode 14-20 Desember 2023 menunjukkan 88 persen responden mengaku cukup puas terhadap kinerja Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana," kata Bawono Kumoro, Peneliti Indikator Politik, Selasa (19/3/2024).

Hasil ini merupakan bekal yang positif apabila Mas Dhito akan mencalonkan kembali sebagai Bupati Kediri di Pilkada 2024 ini.

Sebagaimana diketahui, Mas Dhito bersama wakilnya Dewi Mariya Ulfa menjadi calon tunggal yang harus melawan bumbung kosong pada Pilkada 2020 lalu dengan perolehan suara 76,5 persen. 

Jika dilihat dari perolehan suara dibanding dengan tingkat kepuasan publik tersebut, ada kemungkinan masyarakat pemilih bumbung kosong juga merasa puas dengan kepemimpinan Dhito.

Dengan angka kepuasan publik mencapai hampir 90 persen, peluang Mas Dhito kembali memenangkan Pilkada Kediri pada 2024 terbuka.

Melihat hal ini, Pengamat politik Universitas Brawijaya  Malang, Wawan Sobari, menyebut kepuasan publik akan berpengaruh besar terhadap calon petahana untuk kembali menang pada kontestasi politik.

"Mengaitkan tingkat kepuasan publik dengan keterpilihan adalah logis. Di level nasional kita sudah melihat ketika tingkat kepuasan publik terhadap Pak Jokowi tinggi, maka berpengaruh besar tehadap paslon (capres-cawapres) yang didukungnya," kata Wawan.

Ia menyebut, faktor lain yang membuat peluang Mas Dhito kembali memenangi Pilkada 2024 adalah partai politik yang menaungi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Di mana saat ini PDIP memperoleh hasil suara yang besar di Pemilu 2024.

“Tentu hal itu membuat peluang Mas Dhito semakin besar memenangi Pilkada 2024," tambah pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB ini.

Meski peluang untuk kembali memenangi Pilkada 2024 di Kabupaten Kediri cukup besar, Wawan menilai, pada kontestasi kali ini Mas Dhito tak akan lagi melawan kotak kosong seperti halnya pada Pilkada 2020 lalu.

"Peluang kembali melawan kotak kosong, kemungkinannya kecil. Sebab, Pilpres 2024 tentu mengubah peta politik saat ini," paparnya.

Partai-partai pengusung pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran Raka, tentu akan turut berkontribusi dalam Pilkada mendatang.

"Partai-partai pengusung pasangan 02, semisal Gerindra, PAN, dan Golkar tentu ingin lebih berperan di level daerah, termasuk di Kabupaten Kediri. Hal itu merupakan satu-satunya tantangan utama Mas Dhito," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved