Berita Terbaru Kota Blitar

Kampung Pande Besi di Kota Blitar Tetap Eksis Bertahan dari Gempuran Alat Pertanian Pabrikan

Eksistensi Kampung Pande Besi di Kota Blitar yang masih bertahan di tengah alat pertanian dari Pabrikan. Begini sejarahnya.

|
Penulis: Samsul Hadi | Editor: faridmukarrom
Samsul Hadi
Gunarjo, salah satu pande besi yang masih bertahan di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. 

Disperindag, kata Hakim, telah membantu peralatan seperti mesin tempa, mesin gerinda dan mesin las untuk menambah produksi para pande besi.

"Karena pesanan banyak, mereka tidak nutut kalau produksinya manual. Kami bantu beberapa mesin yang bisa mempercepat dan meningkatkan kualitas produksi," ujarnya.

Disperindag juga meminta para pande besi meningkatan sistem pemasaran. Dengan kemajuan teknologi, para pande besi bisa memanfaatkan pemasaran secara online atau digital.

"Untuk modal, kami sudah minta BPR milik Pemkot Blitar turun ke sana, untuk membantu modal kepada para pande besi. Karena untuk membeli bahan baku, modalnya juga besar. Sekali mendatangkan arang jati untuk pembakaran besi nilainya bisa Rp 100 juta," katanya.

Hakim berharap dengan adanya pendampingan dari Disperondag, usaha pande besi di Kelurahan Gedog bisa aktif kembali.

Karena, menurutnya, pande besi di Kelurahan Gedog juga menjadi salah satu ikon usaha kecil menengah di Kota Blitar.

"Dari dulu, Kelurahan Gedog memang dikenal sebagai kampung pande besi. Tapi, usaha pande besi di Gedog terus surut mulai tahun 2000-an," katanya

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved