Berita Terbaru Kota Blitar

Kampung Pande Besi di Kota Blitar Tetap Eksis Bertahan dari Gempuran Alat Pertanian Pabrikan

Eksistensi Kampung Pande Besi di Kota Blitar yang masih bertahan di tengah alat pertanian dari Pabrikan. Begini sejarahnya.

|
Penulis: Samsul Hadi | Editor: faridmukarrom
Samsul Hadi
Gunarjo, salah satu pande besi yang masih bertahan di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. 

Ketika masih ramai-ramainya pesanan, ia pernah mendatangkan besi untuk bahan cangkul seberat 1 ton.

Tiap hari, ia mampu memproduksi 12 sampai 16 cangkul per hari.

"Dulu saya masih mampu mendatangkan besi 1 ton dari Malang untuk bahan cangkul. Sekarang sudah tidak kuat," katanya.

Anak Suherman, Hermawan mengatakan usaha pandai besi di Kelurahan Gedog mulai surut sejak 2000-an.

Menurutnya, produksi cangkul mulai turun setelah ada mesin traktor masuk ke sawah.

"Sejak mesin traktor bisa masuk sawah, permintaan cangkul terus turun. Banyak pande besi yang gulung tikar," katanya.

Selain itu, kata Hermawan, harga besi yang menjadi bahan baku cangkul terus naik juga menjadi kendala bagi pande besi. Sekarang harga besi mencapai Rp 18.000 per kilogram.

"Generasi penerus pande besi juga berkurang. Banyak yang tidak mau meneruskan pande besi setelah orang tuanya meninggal," ujarnya.

Menurut Hermawan, generasi penerus enggan melanjutkan pande besi karena menganggap usaha itu sudah kurang prospek.

Selain pekerjaannya berat, produksi pande besi juga terus turun akibat gempuran peralatan pertanian modern pabrikan.

"Akhirnya, mereka memilih mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih menjanjikan dari pada jadi pande besi," katanya. 

Berikan Pendampingan kepada Pande Besi

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi para pande besi di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

Menurutnya, sejumlah kendala yang dihadapi pande besi tersebut, yaitu, peralatan, bahan baku, tenaga kerja dan modal.

Hasil Pande Besi di Kota Blitar
Hasil Pande Besi di Kota Blitar

"Waktu kami tinjau ke sana (Kelurahan Gedog) ada beberapa kendala. Sebenarnya, produk bagus, kualitas juga bagus dan pemasaran sudah sampai luar Jawa. Cuma dari sisi peralatan dan tenaga kerjanya perlu pendampingan," kata Hakim.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved