Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Wawancara Eksklusif: Novita Hardini Istri Bupati Trenggalek Buka-bukaan Alasan Nyaleg DPR RI

Novita Hardini, istri Bupati Trenggalek menyatakan ingin menjadi anggota Legislatif demi

Editor: eben haezer
Sofyan Arif Chandra/Tribun Mataraman
Novita Hardini, istri Bupati Trenggalek 

Karena kami biasa diskusi. Akhirnya membentuk kontrak pemikiran beliau sehingga membuat beliau memberanikan diri untuk berangkat sebagai wakil bupati tahun 2015.

Nah setelah menjadi istri wakil bupati, otomatis saya menjadi wakil ketua TP PKK dan ketika beliau dilantik menjadi Bupati Trenggalek saya menjadi Ketua TP PKK.

Perjuangan ini menjadi lengkap ketika saya melihat ada banyak sekali masalah sosial di Kabupaten Trenggalek yang notabene ternyata saya lihat banyaknya bantuan sosial, jaminan sosial yang digelontorkan pemerintah tidak mengubah secara signifikan angka kemiskinan waktu itu di tahun 2016-2017.

Akhirnya pergerakan saya mulai dari membuat sekolah khusus perempuan. Ini sedang perbaikan dan penyempurnaan karena di dalam undang-undang dan peraturan kementerian desa, setiap dana desa itu wajib untuk dialokasikan pemberdayaan perempuan, pendidikan perempuan.

Nah kemudian saya bergerak melalui UMKM Perempuan Perintis Indonesia saya punya 15.000 member perempuan. Ini inisiatif saya tanpa anggaran APBD APBN dan ini memang murni pembelajaran saya dalam lebih mengenal lagi dunia pelayanan. Nah ternyata ketika saya bergerak bahkan ini saya tidak membawa previllege sebagai istri Bupati. 


Kenapa tiba-tiba tertarik Nyaleg?


Novita : Pertama, semakin tahu bahwa angka partisipasi perempuan yang berani untuk menjadi pemimpin itu rendah.

Kedua, ada beberapa anggota legislatif perempuan yang sudah ada di DPR RI atau DPRD provinsi bahkan di Kabupaten itu belum sepenuhnya menyuarakan kebutuhan tentang perempuan, kelompok rentan, disabilitas dan lain sebagainya bahkan pendidikan politik perempuan di desa juga belum ada. Nah ini yang menjadi semangat saya.


Pilihannya kenapa DPR RI?


Novita: Sesuai dengan kebutuhannya. Mas Ipin sebagai eksekutif, kepala daerah tidak bisa membangun Kabupaten Trenggalek seorang diri dengan anggaran APBD yang sangat-sangat terbatas yakni 1,8 T dibagi banyaknya pos anggaran. Tentu banyak hal yang belum bisa tercover.

Contoh Kabupaten Trenggalek dengan saya dampingi gitu ya sebagai Ketua TP PKK dan juga pendampingan UMKM, PAD kita meningkat jadi dari 2022, Rp 202 miliar kemudian 2023 jadi Rp 548 Miliar. Kenaikannya signifikan. Kemiskinan turun dari 16 persen jadi 12 persen. 

Tapi dari angka-angka itu apakah kita sudah punya kapabilitas untuk membenahi infrastruktur jalan, nah ini penting banget. Ibu-ibu hamil bisa melewati jalan yang sama, anak-anak sekolah melewati jalan yang sama. Nah ini menjadikan saya, Mas Ipin harus punya dekengan pusat nih. Tujuannya adalah bagaimana mempercepat pembangunan yang ada di Mataraman. 


Artinya keputusan Nyaleg DPR RI ini pilihan anda sendiri?

Novita: Saya sempat berdialektika dengan Mas Arifin. Suatu ketika kita minum teh bareng. Secara spontan saya bilang niat saya untuk menjadi DPR RI.

Sontak Mas Arifin terdiam. Terus Mas Arifin sempat bilang tidak mengizinkan. Bunda saya juga tidak mengizinkan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved