Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek
Jumlah Kasus DBD di Trenggalek Tahun 2023 Menurun, Tapi Masih Ada Korban Jiwa
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek selama tahun 2023 menurun dibandingkan tahun 2022. Namun masih ada korban jiwa jatuh
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek selama tahun 2023 menurun dibandingkan tahun 2022.
Pada tahun 2023, sebanyak 128 kasus DBD terjadi di Kabupaten Trenggalek, sedangkan di tahun 2022, kasus DBD di Bumi Menak Sopal mencapai 268 kasus.
"Bisa dibilang kasus DBD turun hampir separuh, atau dengan kata lain kasus DBD di Trenggalek dapat dikendalikan," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto, Senin (15/1/2024).
Walaupun demikian, pada tahun 2023 penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut masih menelan korban jiwa.
"Kasus DBD di tahun 2023 kemarin ada satu orang meninggal dunia, usia dewasa warga Kecamatan Bendungan," lanjutnya.
Sunarto menjelaskan, pada tahun 2022, warga yang meninggal dunia akibat DBD berjumlah 2 orang.
Dengan kata lain, terjadi jumlah penurunan warga yang meninggal akibat DBD, namun demikian fatalitas tersebut tetap menjadi perhatian Pemkab Trenggalek.
Selain itu, dari 22 puskesmas di Kabupaten Trenggalek rata-rata terdapat kasus DBD, meskipun secara jumlah kasus di setiap Puskemas cenderung mengalami penurunan.
"Untuk tahun 2023 kemarin kasus tertinggi di Kecamatan Karangan 21 kasus. Untuk puskesmas yang tidak ada laporan kasus adalah Puskesmas Bodag," terang Sunarto.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan upaya-upaya pencegahan. Diantaranya memasifkan peran juru kader pemantau jentik.
Selain itu, Sunarto mengimbau agar masyarakat aktif menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungannya masing-masing.
"Seperti misalnya 3 M. Menguras bak mandi minimal seminggu sekali, menutup bak air dan mengubur tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk," jelasnya.
Penaburan bubuk abate pada lokasi genangan air yang tidak mungkin dikuras, diharapkan juga bisa memberantas berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Di sisi lain, pemerintah juga melakukan kegiatan fogging atau pengasapan selektif terutama pada wilayah-wilayah yang muncul kasus DBD.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
KUA PPAS Trenggalek Tahun 2026 Disepakati, Fokus Tingkatkan Pendapatan Masyarakat dan Daerah |
![]() |
---|
Pembebasan Lahan Proyek Bendungan Bagong Trenggalek Hampir Tuntas |
![]() |
---|
Takut Berat di Akhir, Pedagang Pasar di Trenggalek Minta Retribusi Segera Ditarik |
![]() |
---|
Hore, Bupati Trenggalek Diskon Retribusi Pedagang Pasar hingga 75 Persen |
![]() |
---|
Pengurus Tak Siap, 256 Unit Koperasi di Trenggalek Dibubarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.