Proyek Tol Kediri-Tulungagung Diprediksi Terhambat, Warga Panggungrejo Tolak Ganti Rugi Tanah

“Sisanya yang di tengah tidak punya akses kalau hanya dipakai depan dan belakang saja. Kalau mau dibeli harus dibeli semua,” tegas Devi.

Devi dan kawan-kawan berharap pada musyawarah kedua yang akan diadakan hari Selasa (31/10/2023) di Kantor Kelurahan Panggungrejo.

Warga berharap ada terobosan sehingga ada kesepakatan harga yang memuaskan kedua belah pihak.

Sejauh ini warga terdampak mengaku belum terpikir untuk mengajukan gugatan mengubah harga ini melalui pengadilan.

“Kami diberi tahu, solusi satu-satunya menggugat di pengadilan. Tapi kami tidak berpikir menggugat, apalagi harus dilakukan satu per satu. Kami mana bisa menang,” ucap Devi.

Warga lainnya, Surti Liniko Warsi, mengaku siap berjuang untuk mendapatkan harga yang manusiawi.

Ia mengatakan, sejak awal warga tidak punya niat untuk menjual tanahnya.

Namun setelah didekati tim pengadaan tanah, warga tergerak karena dijanjikan ganti untung yang menggiurkan.

Namun realisasinya, harga yang ditetapkan ternyata jauh dari harapan warga.

Padahal tanah warga adalah lahan pertanian paling subur di kawasan kota, bisa panen 3 kali dalam setahun.

Lokasinya dekat dengan rumah dan bisa diwariskan kepada anak cucu kapan saja.

“Kalau dengan uang pengganti yang sekarang, beli dimana sawah sebagus ini yang dekat rumah? Dapatnya juga sepertiga dari harga pasaran,” papar Surti.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com)