Update Terbaru! Daftar 46 desa di 8 Kecamatan Kabupaten Lamongan Dilewati Tol Gresik-Tuban

TRIBUNMATARAMAN.COM -  Daftar 46 desa di 8 Kecamatan Kabupaten Lamongan Jawa Timur terancam terimbas proyek jalan tol Gresik-Tuban.

Kabar baik bagi warga warga Lamongan dan sekitarnya.

Pembangunan Jalan Tol Gresik–Tuban dipastikan tetap menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024–2029.

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat menghadiri acara Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Kabupaten Tuban.

"Proyek tol yang menghubungkan Gresik, Lamongan, hingga Tuban tetap masuk dalam RPJMN 2024–2029," ungkap Emil, Sabtu (19/7/2025).

Baca juga: Bulog Tulungagung Salurkan 9.000 Ton Beras Murah untuk Rakyat, Bisa Dibeli di Pos dan Tepi Jalan

Emil juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia atas komitmen terhadap pembangunan infrastruktur tersebut.

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas kelanjutan proyek tol ini,” imbuhnya.

Sebelumnya, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky sempat menyampaikan bahwa proyek Jalan Tol Demak–Tuban batal direalisasikan. Sebagai gantinya, pemerintah pusat akan fokus pada pembangunan Jalan Tol Gresik–Tuban.

Tol ini direncanakan membentang sepanjang kurang lebih 73 kilometer, menghubungkan kawasan Gresik hingga Tuban.

Lindra juga mengungkapkan bahwa proyek ini sempat mengalami pemangkasan anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari langkah efisiensi.

Namun saat ini, anggaran tersebut akan dikembalikan guna mendukung kelanjutan pembangunan jalan tol strategis tersebut.

Profil Gresik-Tuban

Pemerintah dikabarkan siap membangun proyek jalan tol yang menghubungkan Gresik-Tuban.

Nantinya sebanyak 46 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, akan terdampak oleh proyek pembangunan jalan tol Gresik-Tuban.

Proyek strategis ini diharapkan mampu meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas penduduk serta barang, sekaligus mengurangi biaya operasional kendaraan dan waktu tempuh di wilayah tersebut.