DLH Tulungagung Selesai Inventarisasi Sonokeling di Kauman dan Sumbergempol, Nilainya Rp 6,8 Miliar

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung telah menginventarisasi pohon di wilayah Kecamatan Kauman.

Dari sekitar 900 pohon, 69 di antaranya adalah jenis sonokeling yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Inventarisasi ini salah satunya untuk melindungi pohon sonokeling yang selama ini menjadi incaran pencuri.

Baca juga: Cegah Pencurian, Seluruh Sonokeling di Tulungagung akan Dimasukkan Aset Pemkab dan Diberi Barcode

Menurut Kepala DLH Tulungagung, Santoso, mayoritas pohon dengan serat berwarna hitam ini ada di Desa Pucangan.

Hasil pendataan ini selanjutnya dilaporkan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) agar dimasukkan dalam aset Pemkab Tulungagung.

“BPKAD nantinya akan berkoordinasi dengan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang). KPKNL nanti yang akan cek ke lapangan untuk hitung nilai ekonomisnya,” jelas Santoso.

Sebelumnya DLH bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur CDK Wilayah Trenggalek telah melakukan estimasi berdasar lingkar pohon.

Hasilnya, dari 69 pohon sonokeling itu nilainya diperkirakan mencapai Rp 1,9 miliar.

Sebelumnya DLH sudah menuntaskan inventarisasi sonokeling di Kecamatan Sumbergempol.

Hasilnya masih ada 88 sonokeling yang berdiri di tepi jalan Kabupaten dengan nilai Rp 4,9 miliar.

Sehingga dari kedua kecamatan ini telah terdata pohon sonokeling dengan nilai ekonomis mencapai Rp 6,8 miliar.

DLH selanjutnya akan memperluas pendataan di wilayah Kecamatan Kedungwaru.

“Prosesnya akan bertahap karena anggarannya terbatas, sampai nanti seluruh sonokeling di tepi jalan Kabupaten terdata,” tegas Santoso.

Untuk mengamankan pohon sonokeling ini, DLH untuk sementara waktu memberi tanda khusus dan penomoran.

Selanjutnya DLH menggandeng Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur CDK Wilayah Trenggalek akan membuatkan quick response (QR) Code di setiap pohon.