Kebakaran di Kepatihan Gresik

Delapan Jam Belum Padam, Penyebab Kebakaran Pabrik Plastik di Kepatihan Gresik Masih Misterius,

Delapan jam berlalu, tapi kebakarna di Pabrik Plastik di Kepatihan, Gresik, belum juga padam. Penyebabnya pun masih misterius

Editor: eben haezer
luhur pambudi
Warga melihat dari jauh kebakaran melumat fasilitas pabrik plastik di kawasan Kepatihan Industri, kecamatan Menganti, Gresik, Senin (31/7/2023) 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Sudah delapan jam berlalu, kebakaran pabrik plastik di kawasan Kepatihan Industri, kecamatan Menganti, kabupaten Gresik, Jatim, belum juga padam, Senin (31/7/2023).

Sampai saat ini petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api yang membakar bangunan gudang. 

Di tengah upaya pemadaman kebakaran hari ini, para karyawan pabrik mulai membuat berbagai spekulasi terkait penyebab kebakaran. 

Baca juga: Kesaksian Karyawan Pabrik Plastik di Kepatihan Gresik yang Terbakar: Selamat Setelah Jebol Tembok

Seorang saksi mata, mengaku sempat api kecil yang kemudian membesar dan meluluhlantakkan 2 bangunan gudang. 

Informasi tersebut disampaikan oleh salah seorang pekerja bangunan yang sedang mengerjakan proyek di sisi selatan lokasi gudang yang terbakar. 

Pria tersebut mengatakan, saat itu, dia sedang bekerja di atas bangunan.

Saat kemudian ia membereskan perkakas kerja untuk bersiap istirahat makan siang, ia melihat kepulan asap berwarna hitam yang menyeruak dari bangunan pabrik di sebelahnya. 

Baca juga: Kabar Terkini Kebakaran di Kepatihan Gresik : Belum Padam Karena Petugas Terkendala Suplai Air

Baca juga: Kabar Terbaru Kebakaran di Kepatihan Gresik: Dipastikan Tak Ada Korban Jiwa

"(dari)Pojok belakang, apinya dari bawah langsung naik, habis. Mungkin sisi utara gudang. Langsung ada bekasnya terbakar," kata dia. 

"Nyalanya dari sana. Sebentar. Tapi setengah jam kemudian apinya sudah sampai sini," lanjutnya.

Dia menyebut, sumber api tersebut berada di dekat pintu gerbang yang menghubungkan area deretan bangunan gudang penyimpanan dan produksi, dengan area halaman kosong berisi reremban ilalang, beserta bangunan mes kecil untuk karyawan. 

Ia tak mengetahui pasti, apa sumber nyala api kecil tersebut. Apakah bara sisa bakar-bakar benda bekas seperti sampah, atau bersumber dari aktivitas pabrik yang lain. 

Seingatnya, kobaran api kecil di luar bangunan tersebut, tiba-tiba merembet dari lalu ke atas mengenai benda-benda di luar bangunan gudang, lalu menyambar bangunan gudang tersebut. 

Dia memperkirakan, api merambat dan membesar hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. 

Setelah melihat kondisi nyala kobaran api kian membesar dan mengamuk hingga mengeluarkan asap hitam yang makin pekat, Ia bergegas turun dari tangga bangunan atas, lalu bergegas membangunkan teman-teman sesama kuli bangunan yang sedang beristirahat tidur siang di depan emperan musala area pabrik yang digarapnya. 

Sementara itu, karyawan penghuni mes pabrik yang terbakar tersebut, Zainulah (48) memastikan, para penghuni mes pabrik tersebut tidak ada yang melakukan aktivitas pembakaran sampah di sekitar area mes. 

Pasalnya, sudah menjadi aturan pabrik, bahwa aktivitas pembakaran dalam bentuk apapun termasuk membakar sampah demi memusnahkan benda bekas tersebut, sangat dilarang. 

"Enggak pernah ada yang bakar-bakar di situ. Sampah pun nggak boleh dibakar," kata dia. 

(luhur pambudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved