Ponpes Ambruk di Sidoarjo

Ketua Alumni Ponpes Al-Khoziny: Para Santri Wafat dalam Keadaan Mulia, Akan Diumrahkan

Ketua Alumni Al Khoziny : Para Santri yang Menjadi Korban itu Meninggal Dalam Keadaan Mulia

Penulis: M Taufik | Editor: faridmukarrom
TribunMataraman.com/M Taufik
JENAZAH - Petugas evakuasi jenazah dari lokasi robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny. Sembilan korban meninggal belum bisa diidentifikasi 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SIDOARJO - Ketua Alumni Pondok Pesantren Al-Khoziny sekaligus Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zaenal Abidin, meyakini para santri yang menjadi korban ambruknya bangunan di Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, meninggal dunia dalam keadaan mulia.

Seluruh korban telah ditemukan setelah sembilan hari proses pencarian. Dari total 171 korban, sebanyak 104 orang selamat, sementara 67 lainnya meninggal dunia, termasuk 8 bagian tubuh (body part).

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Saya mewakili keluarga ndalem (kediaman pengasuh pesantren) menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para kader istimewa, santri-santri kami,” ujar KH Zaenal Abidin.

Menurutnya, para santri yang wafat dalam tragedi tersebut meninggal dalam keadaan terbaik sedang menuntut ilmu dan beribadah.

“Kami yakin mereka wafat dalam keadaan tholabul ilmi (menuntut ilmu), setelah bersuci, dan saat melaksanakan salat. Mereka husnul khotimah,” ucapnya dengan suara bergetar.
KH Z

Zaenal mengajak seluruh keluarga besar Al-Khoziny untuk mendoakan para santri yang gugur, agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, serta memberi kekuatan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Bagi kami, mereka bukan hanya korban, melainkan syuhada ilmu yang meninggalkan teladan bagi seluruh keluarga besar Al-Khoziny,” tuturnya.

Sebagai bentuk penghormatan, pihak alumni Al-Khoziny berencana membadalkan umrah atas nama para santri yang wafat.

“Kami berikan hadiah berupa badal umrah untuk para korban. Banyak alumni dan santri kami yang kini berada di Mekkah, mereka akan membantu melaksanakan badal umrah atas nama para santri yang meninggal dunia,” ungkap KH Zaenal.

Dalam kesempatan itu, KH Zaenal juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kekurangan dalam pelayanan selama proses evakuasi dan penanganan korban.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya bila pelayanan kami kepada para santri dan masyarakat belum maksimal. Termasuk kepada rekan-rekan wartawan yang mungkin sempat mendapat perlakuan kurang nyaman dari para santri di tengah situasi emosional,” katanya.

Ia menegaskan, seluruh pihak di lingkungan pesantren memiliki tujuan yang sama: memberikan yang terbaik bagi para korban dan keluarga mereka.

KH Zaenal juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu, mulai dari aparat hingga relawan.

“Terima kasih kepada Basarnas, BNPB, BPBD, Damkar, relawan, aparat, dan seluruh unsur masyarakat yang telah memberikan tenaga, doa, dan empati. Kebersamaan ini sungguh luar biasa,” tutupnya.

(M Taufik/Tribunmataraman.com)

Editor: Farid Mukarrom

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved