Mahasiswa Unitri Tewas Dikeroyok

KBITB Percayakan Proses Hukum Perkara Pengeroyokan Mahasiswa Unitri Sepenuhnya Kepada Polri

Keluarga Besar Indonesia Timur Bersatu (KBITB) Malang percayakan sepenuhnya proses hukum kasus pengeroyokan mahasiswa Unitri, kepada Polri

Editor: eben haezer
ist
Kapolres Malang bertemu dengan KBITB Malang Raya untuk membahas perkembangan penyidikan pengeroyokan mahasiswa Unitri yang menyebabkan korbannya tewas. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dalam penyidikan kasus pengeroyokan mahasiswa Unitri yang menyebabkan korban meninggal dunia, Polres Malang telah melakukan pertemuan  dengan sejumlah tokoh Keluarga Besar Indonesia Timur Bersatu (KBITB) Malang Raya, Senin (26/6/2023) malam.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana membahas tentang perkembangan kasus kematian Krisnael Murri, mahasiswa jurusan Agribisnis asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi NTT.

"Dalam pertemuan tersebut kami jelaskan progres penyidikan perkara," jelas Kholis ketika dikonfirmasi, Selasa (27/6/2023). 

Baca juga: Tlogomas Terakhir, Jangan Ada Lagi Pertikaian Antar Mahasiswa di Kota Malang

"Selain itu, rekan-rekan NTT sepakat membentuk tim advokasi untuk memudahkan komunikasi rekan-rekan dengan penyidik," paparnya.

Secara terpisah, Ketua KBITB Malang Raya, Esau Moses Christian mengatakan, sejak kejadian awal pihaknya terus menjalin komunikasi dengan kepolisian. 

"Kami kebetulan tadi malam bertemu dengan Kapolres Malang dan beliau sampaikan bahwa pihak kepolisian saat inu sudah melakukan penyisiran dan melakukan pencarian (pengejaran) terhadap terduga pelaku," katanya. 

Selain melakukan koordinasi dengan kepolisian, KBITB juga telah melakukan pengendalian massa. Hal ini dilakukan untuk menjaga situasi Malang Raya yang aman dan kondusif. 

Baca juga: Tokoh Indonesia Timur di Malang Bantah Keributan di Tlogomas Melibatkan Warga Lokal

Baca juga: Penjelasan Kampus Unitri Soal 2 Mahasiswanya yang Tewas Dikeroyok dan Bunuh Diri

Ia mengimbau kepada kelompok yang berseteru agak tidak melakukan sweeping. 

"Mari kita berikan kepercayaan kepada rekan-rekan Polri untuk bekerja menuntaskan persoalan ini," ucap Moses. 

Moses memaparkan, pihaknya juga telah membangun komunikasi dengan warga, termasuk Ketua RT dan Ketua RW setempat. Ia mengatakan bahwa permasalah tersebut  bukan dengan warga setempat. Melainkan permasalahan antara warga NTT. 

Sementara itu, Tim Kuasa Hukum KBITB, Taruna Satria menjelaskan, pihaknya akan mengawal permasalahan hingga akhir.

"Kita sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian, saat ini yang diduga pelaku sejumlah empat orang dan masih dalam proses pengejaran polisi," serunya.

(lu'lu'ul isnainiyah/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved