Pembangunan Tol di Jawa Timur

Daftar Wacana 35 Desa di Tuban Terimbas Proyek Jalan Tol Demak-Tuban Pembebasan Lahan Segera Dimulai

Berikut daftar wacana 35Desa terdampak tol Demak-Tuban di Kabupaten Tuban. Proyek pembebasan lahan direncanakan dimulai tahun 2023.

|
Editor: faridmukarrom
Kemenpupr
Berikut daftar wacana 35 Desa terdampak tol Demak-Tuban di Kabupaten Tuban. Proyek pembebasan lahan direncanakan dimulai tahun 2023. Foto Ilustrasi 

Desa Tenggerkulon

Desa Tlogoagung

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Siap Beri Solusi Jika Ada Masalah Pembebasan Lahan Proyek Tol Demak-Tuban 

Mengutip laman resmi Pemkab Tuban, setelah melakukan tahapan konsultasi publik terkait rencana pembangunan proyek tol Demak-Tuban pada pertengahan Februari lalu, pihak konsultan turun ke lokasi di 35 desa yang akan dilalui Proyek Strategis Negara (PSN) tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban, Bambang Irawan saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (12/05).

Menurut Bambang, setelah konsultasi publik itu, pihak konsultan perencana dan konsultan feasibility study (studi kelayakan) melakukan pendataan di lapangan yang hingga saat ini masih belum selesai.

"Termasuk kelayakan lingkungan, studi amdalnya nanti seperti apa, itu belum ada dan akan disosialisasikan tahap berikutnya," ujarnya.

Diakuinya, sempat ada masalah di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding. Pasalnya, data dari konsultan ada yang melewati masjid, namun masalah tersebut sudah ditindaklanjuti untuk dilaporkan kepada Kementerian PUPR.

"Nanti pada sidang amdalnya juga akan kami sampaikan jika bermasalah di lapangan, masyarakat nanti juga akan jadi pesertanya. Update pembebasan lahannya kapan, nunggu tahapan selanjutnya," Bambang menandaskan.

Selain itu, Bambang juga telah mengomunikasikan dengan konsultan terkait rencana exit tol dan rest areanya, sebab ada rencana perubahan.

"Exit tol yang rencana di Kecamatan Kerek digeser, kalau bisa yang mendekati kawasan industri di Tuban. Sehingga wilayah kota tidak ribet. Rencananya, ada dua exit tol yang di Kabupaten Tuban," tandasnya.

Bambang berpesan kepada masyarakat, khususnya yang akan dilewati rencana proyek tol agar tidak panik. Sebab, ini masih studi, belum pembebasan lahan, dan dimungkinkan bisa berubah kalau dianggap sangat rawan dan berisiko akan digeser.

Ia juga menyampaikan jika tahapan-tahapan proses rencana pembangunan tol tidak mengalami perubahan. "Tetap sesuai rencana awal, belum ada pemberitahuan lagi," pungkasnya.

Profil Jalan Tol Demak-Tuban

Jalan tol Demak–Tuban merupakan salah satu proyek konsturksi yang dinantikan realisasinya oleh masyarakat karena menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lokasi titik awal proyek nantinya akan terhubung dengan jalan tol Semarang–Demak. Sementara titik akhir proyek akan terhubung dengan rencana Jalan Tol Tuban–Lamongan–Gresik.

Dalam proses pembangunannya, pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menyusun timeline pembangunan agar proyek ini dapat selesai sesuai target yang diinginkan.

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, proses persiapan dan pengadaan tender untuk pembangunan jalan Tol Demak–Tuban akan dimulai tahun ini hingga tahun 2023 mendatang.

Setelah itu, pada tahun 2023 hingga 2024, akan diadakan financial close dan proses pembebas lahan terutama lahan milik masyarakat.

Selanjutnya, proses konstruksi jalan tol akan dimulai pada tahun 2024 dan direncanakan berakhir pada tahun 2028.

Rencananya proses konstruksi jalan tol Demak–Tuban dibagi menjadi dua tahapan pembangunan. Tahap I, akan berlangsung mulai dari kuartal tiga (Q3) 2024 hingga kuartal dua (Q2) 2026.

Sementara itu, pembangunan tahap ke dua akan dimulai pada kuartal satu (Q1) 2027 hingga berakhir di kuartal empat (Q4) 2028.

“Rencananya tol Demak–Tuban sudah mulai dioperasikan secara bertahan pada tahun 2026 mendatang dengan masa konsensi 50 tahun,” ujar Kementerian PUPR.

Proyek ini diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp 45,71 triliun, di mana sebanyak Rp 2,68 triliun akan digunakan sebagai biaya pembebasan lahan (porsi pemerintah).

Sedangkan sisa dana yakni Rp 32,46 triliun akan digunakan untuk mendukung proses konstruksi yang dilakukan secara bertahap.

Nantinya tol ini akan didanai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved