Waspada Campak di Jatim
Nihil Temuan Campak di Trenggalek Karena Tak Ada Penolakan Imunisasi
Lonjakan kasus campak di Pulau Madura menjadi peringatan bagi daerah lain untuk lebih serius mengantisipasi
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Lonjakan kasus campak di Pulau Madura menjadi peringatan bagi daerah lain untuk lebih serius mengantisipasi penyebaran penyakit menular yang disebabkan Morbillivirus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto menyebutkan di Kabupaten Trenggalek penularan campak bisa dikendalikan bahkan nihil temuan.
Pada tahun 2025 ini ada 4 anak yang mengalami gejala mirip dengan campak baik itu demam, ruam di kulit, hingga batuk pilek.
"Dugaan tahun ini ada empat kasus, sesuai Protap (prosedur tetap) harus diambil sampel darahnya dan diperiksakan di Surabaya, setelah diuji laboratorium ternyata bukan campak," kata Sunarto, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, memang ada penyakit lain yang mempunyai gejala mirip dengan campak, yaitu flu singapura, dan penyakit yang dipicu oleh alergi.
Sunarto memastikan, kasus campak di Trenggalek sudah lama tidak ditemukan berkat berhasilnya imunisasi campak yang dilakukan secara masif.
"Tidak ada penolakan dari masyarakat, dan alhamdulillah Kabupaten Trenggalek stok vaksinnya aman, dicukupi oleh pemerintah provinsi," tambahnya.
Baca juga: Polres Lumajang Benarkan Ada Laporan Pencurian di SDN Tempeh Tengah
Imunisasi campak tersebut diberikan sebanyak tiga kali yaitu pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat masui kelas 1 sekolah dasar (SD).
Sunarto mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik saat mendapati anak mengalami gejala campak.
Karena penyakit campak bisa disembuhkan jika terdeteksi lebih dini.
Dengan pemberian nutrisi yang baik serta perawatan yang optimal maka campak bisa sembuh, terlebih lagi jika anak tersebut sudah mendapatkan vaksin atau imunisasi maka kefatalan campak akan berkurang.
"Jika ditemukan gejala, orang tua harus segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan untuk dicek kondisi anak," ucap Sunarto.
"Perbaikan nutrisi anak harus dilakukan, obat diminum sesuai anjuran dokter, kalau ada penyulit harus segera diperiksakan ke fasilitaskesehatan, dan yang perlu diingat, ini adalah penyakit yang menular, jadi harus diisolasi atau menggunakan alat pelindung," pungkasnya.
(Sofyan Arif Candra/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Dinkes Pamekasan Temukan 144 Balita Positif Campak, Satu Anak Suspek Meninggal |
![]() |
---|
Korban Meninggal Akibat Campak di Sumenep Bertambah Menjadi 20, Menkes Tinjau Vaksinasi |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Menyebut 36 Anak di Jember Positif Terpapar Campak |
![]() |
---|
21 Terduga Kasus Campak di Bondowoso dari Januari - Agustus 2025 |
![]() |
---|
BREAKING NEWS 17 Anak di Sumenep Meninggal Akibat Terpapar Campak, Berstatus KLB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.