Waspada Campak di Jatim

Nihil Temuan Campak di Trenggalek Karena Tak Ada Penolakan Imunisasi

Lonjakan kasus campak di Pulau Madura menjadi peringatan bagi daerah lain untuk lebih serius mengantisipasi

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Sofyan Arif Candra
IMUNISASI - Imunisasi rotavirus di Balai Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (15/8/2023). Imunisasi campak atau MR (Measles-Rubella) di Trenggalek berjalan optimal sehingga kasus campak di Trenggalek nihil. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Lonjakan kasus campak di Pulau Madura menjadi peringatan bagi daerah lain untuk lebih serius mengantisipasi penyebaran penyakit menular yang disebabkan Morbillivirus tersebut. 

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto menyebutkan di Kabupaten Trenggalek penularan campak bisa dikendalikan bahkan nihil temuan. 

Pada tahun 2025 ini ada 4 anak yang mengalami gejala mirip dengan campak baik itu demam, ruam di kulit, hingga batuk pilek.

"Dugaan tahun ini ada empat kasus, sesuai Protap (prosedur tetap) harus diambil sampel darahnya dan diperiksakan di Surabaya, setelah diuji laboratorium ternyata bukan campak," kata Sunarto, Rabu (10/9/2025).

Menurutnya, memang ada penyakit lain yang mempunyai gejala mirip dengan campak, yaitu flu singapura, dan penyakit yang dipicu oleh alergi. 

Sunarto memastikan, kasus campak di Trenggalek sudah lama tidak ditemukan berkat berhasilnya imunisasi campak yang dilakukan secara masif.

"Tidak ada penolakan dari masyarakat, dan alhamdulillah Kabupaten Trenggalek stok vaksinnya aman, dicukupi oleh pemerintah provinsi," tambahnya.

Baca juga: Polres Lumajang Benarkan Ada Laporan Pencurian di SDN Tempeh Tengah

Imunisasi campak tersebut diberikan sebanyak tiga kali yaitu pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat masui kelas 1 sekolah dasar (SD).

Sunarto mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik saat mendapati anak mengalami gejala campak.

Karena penyakit campak bisa disembuhkan jika terdeteksi lebih dini.

Dengan pemberian nutrisi yang baik serta perawatan yang optimal maka campak bisa sembuh, terlebih lagi jika anak tersebut sudah mendapatkan vaksin atau imunisasi maka kefatalan campak akan berkurang. 

"Jika ditemukan gejala, orang tua harus segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan untuk dicek kondisi anak," ucap Sunarto.

"Perbaikan nutrisi anak harus dilakukan, obat diminum sesuai anjuran dokter, kalau ada penyulit harus segera diperiksakan ke fasilitaskesehatan, dan yang perlu diingat, ini adalah penyakit yang menular, jadi harus diisolasi atau menggunakan alat pelindung," pungkasnya. 

 

(Sofyan Arif Candra/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved