Penipuan Modus PNS di Nganjuk
Kena Iming-Iming Anak Jadi PNS, Warga Nganjuk Tertipu Sampai Rp 1,5 Miliar
Penipuan berkedok iming-iming tawaran bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS) masih saja mampu mengecoh warga
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Sri Wahyuni
Namun, jasa itu tak gratis. Sunarti harus menyetorkan uang puluhan juta kepada NEP.
"Saya tak mengiyakan. Sebab, saya tak mampu memenuhi uang yang diminta. Uang itu katanya untuk uang muka," jelasnya.
NEP tidak patah arang. Ia terus mengeluarkan tipu daya atau bujuk rayu agar Sunarti yakin.
Ia mengarang capaian palsu. Misalnya, dia pernah lolos seleksi ASN di sebuah instansi domisilinya pakai praktik yang sama.
Terus diiming-imingi, tanpa curiga akhirnya Sunarti menyetujuinya. Apalagi, anak perempuannya sebentar lagi lulus kuliah.
"Saya siapkan untuk anak supaya lulus kuliah bisa kerja. Saya berusaha menyiapkan uang yang diminta," paparnya.
Sunarti menyerahkan uang itu secara bertahap.
Dimulai pada 2022 hingga Januari 2024. Angkanya bermacam, sedari Rp 10 juta hingga Rp 400 juta.
"Saya mentransfer uang itu ke dia (NEP). Total uang yang sudah saya tranfer sekira Rp 1,5 miliar. Akan tetapi sampai sekarang apa yang telah dijanjikan tidak ada hasilnya," ujar Sunarti.
(Danendra Kusuma/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Korban-penipuan-iming-iming-PNS-di-Nganjuk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.