Waspada Campak di Jatim

Pasien Terpapar Campak Meninggal di Sumenep Bertambah, Namun Dinkes Sebutkan Ini

Pasien terpapar campak yang meninggal dunia di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, bertambah

Penulis: Ali Syahbana | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Ali Syahbana
KASUS CAMPAK BERTAMBAH : Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri saat memberikan keterangan di Sumenep, 2025. 

TRIBUNMATARAMAN.COM, SUMENEP - Pasien terpapar campak yang meninggal dunia di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, bertambah.

Data terbaru yang tercatat di Dinas Kesehatan P2KB Sumenep hingga Selasa (17/9/2025), jumlah korban meninggal mencapai 22 orang.

Angka tersebut naik dari sebelumnya 20 orang per 14 September 2025 lalu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri mengatakan bahwa tambahan dua korban itu diketahui setelah dilakukan penelusuran di rumah sakit rujukan.

"Itu setelah dilakukan telusur di rumah sakit rujukan. Satu korban meninggal di bulan September, satunya lagi meninggal pada Agustus 2025 setelah hasil penelusuran dikonfirmasi," tutur Achmad  Syamsuri, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: 12 Personel Damkar Kediri Butuh 3 Jam Padamkan Kebakaran Gudang Rosok di Grogol

Pihaknya menjelaskan, penetapan kasus meninggal akibat campak memang harus dilakukan secara hati-hati. Hal itu untuk memastikan tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan maupun penilaian medis.

"Prosesnya tidak mudah, tapi sampai sekarang masih terus berjalan," tambah mantan Kepala Puskesmas Pandian ini.

Meski jumlah korban yang meninggal bertambah katanya, ia juga menyebut angka kesembuhan pasien campak juga menunjukkan tren positif.

Hingga 17 September 2025 tambah Syamsuri, total kasus suspek campak tercatat 2.869 anak, dengan 205 kasus terkonfirmasi positif.

Dari jumlah itu, 2.815 anak sudah dinyatakan sembuh, sementara 32 anak masih menjalani perawatan.

"Tren kesembuhan ini tidak lepas dari upaya penanganan melalui imunisasi massal atau ORI (Outbreak Response Immunization) campak yang kami perpanjang," tegasnya.

 

(Ali Syahbana/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved