Tragedi Kecelakaan Bus di Bromo

Tangis Abdul Wahab di RS Bina Sehat: Kehilangan Anak, Menantu, dan Cucu dalam Sekejap

Tangis Abdul Wahab: Kehilangan Anak, Menantu, dan Cucu dalam Tragedi Bus Kecelakaan di Bromo Probolinggo

Penulis: Sri Wahyuni | Editor: faridmukarrom
Kolase Sri Wahyuni
REM BLONG- Bus PO INDS’88 Trans bernopol P-7221-UG dilaporkan mengalami rem blong ketika baru turun dari kawasan Gunung Bromo. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | JEMBER - Abdul Wahab berdiri dengan mata sembab di halaman RS Bina Sehat, Jember, Minggu (14/9/2025).

Dengan suara bergetar, ia berusaha menjawab pertanyaan awak media. Namun, sesekali tangannya terangkat untuk menyeka air mata yang tak terbendung.

“Saya teringat cucu saya. Wong tadi pagi masih video call,” ucapnya lirih.

Cucu yang dimaksud adalah Aizah Fahroni, bocah kecil yang ikut menjadi korban meninggal dalam kecelakaan maut bus wisata di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo.

Tak hanya Aizah, kedua orang tuanya, Hendra Pratama dan Wardah, juga turut menjadi korban. Hendra adalah anak sulung Wahab.

Baca juga: Update Situasi Terkini Laka Bus Pariwisata di Jalan Raya Sukapura Bromo Probolinggo

Pagi itu, sekitar pukul 05.15 WIB, Wahab masih sempat bercakap lewat video call dengan anak dan cucunya.

“Cucu saya bilang, ‘Kung, saya lagi ada di Bromo’. Ya cerita-cerita. Dari situ saya baru tahu kalau mereka berangkat ke Bromo,” kenangnya.

Namun, setelah obrolan singkat itu, tak ada kabar lanjutan.

Menjelang siang, perasaan Wahab kian tak menentu. Hingga sekitar pukul 13.30 WIB, salah satu anaknya memintanya menghubungi nomor telepon Hendra. Semua panggilan tak terjawab. “Sudah tidak bisa dihubungi semuanya,” ujarnya pelan.

Kabar duka itu akhirnya datang juga. Sang anak, menantu, dan cucu tercinta telah pergi untuk selamanya. Wahab mengaku tidak pernah membayangkan kehilangan begitu besar ini datang begitu cepat.

Ia teringat pada mimpinya tiga hari sebelumnya, Kamis (11/9/2025) malam. “Saya bermimpi menemukan kancing hitam. Pas bangun, kancing baju putih saya hilang. Mungkin itu pertanda. Tapi waktu itu saya tidak berpikir apa-apa,” katanya dengan tatapan kosong.

Tragedi ini menimpa rombongan wisata RS Bina Sehat Jember yang berjumlah 52 orang. Mereka berangkat pada Sabtu (13/9/2025) malam menuju Bromo untuk menikmati sunrise. Namun, perjalanan pulang berubah menjadi duka.

Pada Minggu siang sekitar pukul 12.14 WIB, bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Probolinggo.

Sebanyak delapan orang meninggal dunia, termasuk keluarga Wahab, sementara 44 lainnya mengalami luka-luka. Malam harinya, sekitar pukul 19.30 WIB, seluruh korban—baik selamat maupun meninggal dipulangkan ke Jember menggunakan 23 mobil ambulans.

Di halaman rumah sakit, Wahab menutup kisahnya dengan satu kalimat singkat yang penuh kepedihan. “Semoga mereka tenang di sana. Saya hanya bisa pasrah.”

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved