Pemkot Kediri Beri Dukungan Psikososial untuk Perempuan Kepala Keluarga

Ringkasan Berita:

• Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka kegiatan Penguatan Psikososial bagi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Senin (24/11/2025).
• Kegiatan ini dihadiri 100 peserta perwakilan dari berbagai kelurahan.
• Wali kota menegaskan bahwa perempuan yang menjadi kepala keluarga memikul beban ganda yang tidak ringan.

TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI - Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka kegiatan penguatan psikososial bagi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Senin (24/11/2025).

Kegiatan ini dihadiri 100 peserta perwakilan dari berbagai kelurahan.

Dalam sambutannya, Vinanda Prameswati atau yang akrab disapa Mbak Wali menegaskan bahwa perempuan yang menjadi kepala keluarga memikul beban ganda yang tidak ringan.

"Perempuan kepala keluarga ini memiliki peran tidak mudah. Selain punya tanggung jawab ekonomi juga memiliki tanggung jawab mengasuh dan mendidik anak," katanya.

Mbak Wali juga menambahkan bahwa perempuan kepala keluarga kerap menghadapi tekanan emosional yang tinggi dalam menjalankan peran ganda tersebut.

Menurutnya, penguatan psikososial dapat menjadi ruang pemulihan mental dan sarana saling berbagi pengalaman.

"Di sini juga bisa sharing antar sesama agar bisa mengambil keputusan yang terbaik dalam keluarga," jelasnya.

Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan agar para PEKKA bisa mandiri dan berdaya.

Baca juga: Keris Presiden Prabowo Hiasi Pameran Keris di Trenggalek, Ini Kata Bupati Mas Ipin

Melalui kegiatan ini, Pemkot Kediri ingin membangun jejaring antarperempuan kepala keluarga sehingga mereka saling menguatkan.

"Nanti silakan bertanya dengan ibu narasumber sepuasnya. Ilmu yang didapat bisa ditularkan ke teman-temannya," imbuhnya.

Wali kota termuda itu juga mengungkapkan bahwa ke depan pihaknya akan melakukan pendataan terhadap seluruh perempuan kepala keluarga di Kota Kediri.

Pendataan ini diperlukan untuk pemberian pelatihan dan program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Nanti ibu-ibu ini potensinya apa agar bisa kita kolaborasikan. Ke depan ibu-ibu agar mendapat pelatihan yang dapat menunjang kemandirian ekonomi," ungkapnya.

Kegiatan penguatan psikososial ini menghadirkan psikolog sekaligus dosen UIN Syech Wasil, Tatik Imadatus, sebagai narasumber.

Ia memberikan materi mengenai pengelolaan emosi, ketahanan mental, serta cara membangun komunikasi positif dalam keluarga.