Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Target Makin Dekat, Progres Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Kediri Kurang 20 Persen

Progres revitalisasi Pasar Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, kini masih berada di angka sekitar 80 persen

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Isya Anshori
PASAR - Area Pasar Ngadiluwih di Desa Purwokerto yang telah dipagari oleh material seng. Kegiatan awal proyek meliputi pengukuran elevasi tanah dan pemagaran area pasar. 
Ringkasan Berita:
  • Progres revitalisasi Pasar Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, kini masih berada di angka sekitar 80 persen.
  • Dengan sisa waktu hanya beberapa minggu menuju batas akhir kontrak pada 23 Desember 2025 proyek ini dikejar target agar tidak mengalami keterlambatan

 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Progres revitalisasi Pasar Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, kini masih berada di angka sekitar 80 persen.

Dengan sisa waktu hanya beberapa minggu menuju batas akhir kontrak pada 23 Desember 2025 proyek ini dikejar target agar tidak mengalami keterlambatan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengungkapkan bahwa keterlambatan sebagian pekerjaan menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Dia berharap kontraktor dapat menyelesaikan pembangunan tepat waktu agar tidak berujung pada pemutusan kontrak.

"Ada keterlambatan dari kontraktor dan ini menjadi perhatian kami. Sisa waktunya tinggal beberapa minggu, jadi kontraktor harus benar-benar memperhatikan banyak hal," jelas Tutik saat ditemui di area Kantor Pemkab Kediri, Selasa (18/11/2025).

Menurutnya, sejumlah item pekerjaan besar masih belum menunjukkan progres signifikan. Bagian yang paling terlihat belum selesai adalah paving area yang luasannya cukup besar, sehingga bobot pekerjaannya juga lebih berat.

"Yang belum rampung itu zona pagar, paving secara keseluruhan, kemudian pagar total termasuk papan nama. Selain itu beberapa instalasi seperti tandon air dan area TPS juga masih menjadi catatan," terangnya.

Baca juga: Reses di Tulungagung, Jairi Irawan Gaungkan Jaga Golden Age untuk Cegah Stunting

Meski begitu, Tutik menilai pihak kontraktor masih memiliki peluang menyelesaikan pembangunan sesuai jadwal.

Pihaknya memastikan pengawasan tetap dilakukan secara intensif oleh tim direksi lapangan.

"Setiap hari tim kami turun ke lapangan, paling tidak dua hari sekali. Kemudian ada juga ada weekly meeting setiap Selasa untuk evaluasi percepatan pekerjaan," tambahnya.

Menurut Tutik, progres pembangunan memang terkendala beberapa faktor lain, termasuk tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi lapangan yang basah dan becek membuat sebagian pekerjaan tidak bisa dikerjakan dengan cepat.

"Cuaca hujan luar biasa, ini juga berpengaruh. Kami mendorong percepatan, tapi strategi kerja tetap kembali pada kontraktor. Kalau tidak ada aksi nyata dari kontraktor dan konsultan, target sulit tercapai," ucapnya.

Pembangunan Pasar Ngadiluwih sendiri ditargetkan selesai dalam 241 hari kerja setelah penandatanganan kontrak pada 23 April 2025.

Proyek dilaksanakan oleh PT Elaine Karya Abadi dengan total 41 kios yang nantinya disiapkan.

Pasar Ngadiluwih mengusung konsep tradisional modern berbudaya dengan desain yang memadukan unsur seni seperti pintu masuk berbentuk gunungan dan atap los terbuka yang memberi ruang sentuhan artistik.

"Konsepnya berbeda dengan Pasar Wates. Ada sentuhan seni di beberapa bagian, termasuk pintu yang seperti gunungan dan atap los dengan space khusus," ungkap Tutik.

Secara keseluruhan, terdapat 18 item pekerjaan dalam proyek revitalisasi ini. Seluruh pekerjaan terus dievaluasi agar tidak menimbulkan kendala yang berpotensi menghambat penyelesaian.

Menurut Tutik, salah satu strategi percepatan yang bisa dilakukan adalah menerapkan sistem pekerjaan simultan atau dikerjakan bersamaan untuk menghemat waktu.

Meski waktu semakin sempit, Disperdagin berharap revitalisasi Pasar Ngadiluwih dapat tuntas tepat waktu sehingga pedagang bisa segera menempati tempat baru yang lebih aman, modern, dan berkarakter budaya.

"Kita berharap tidak ada yang namanya putus kontrak, namun demikian kami dari direksi tetap pengendalian optimal agar selesai," tandasnya.

 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved