Berita Terbaru Kabupaten Kediri
Nasib Pilu Napi Muda di Lapas Kediri, Diduga Jadi Korban Kekerasan Sesama Tahanan
Nasib pilu dialami ASP seorang narapidana muda yang tengah menjalani masa tahanan di Lapas Kelas II Kediri
Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Nasib pilu dialami ASP (20) seorang narapidana muda yang tengah menjalani masa tahanan di Lapas Kelas II Kediri.
ASP kini merasa lemas dengan kondisi perut sakit dan tidak bisa buang air besar setelah diduga menjadi korban kekerasan dan sodomi oleh dua rekan satu selnya.
Kasus memilukan ini mencuat setelah ASP harus dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (27/8/2025) sore.
Saat itu, tubuhnya lemah, perutnya terasa sakit, dan kondisinya dinilai sangat memprihatinkan oleh pihak lapas. Dari situlah terungkap cerita pilu yang dialaminya.
Penasihat hukum korban, Moh. Rofian mengungkapkan bahwa ASP mendapat perlakuan tidak manusiawi dari dua sesama tahanan yakni Remon Peterpen (30) asal Pare, dan Adam Subroto (32) asal Kota Kediri.
Keduanya diduga tidak hanya melakukan penganiayaan fisik, tetapi juga tindakan yang melampaui batas kemanusiaan.
"Klien kami disiksa, dipaksa makan cacing hidup, bahkan dipaksa menelan benda berbahaya seperti staples. Dugaan paling berat, ia juga mengalami sodomi yang dilakukan oleh pelaku Remon," kata Rofian usai bertemu ASP di Lapas Kediri, Sabtu (30/8/2025).
Lebih jauh, Rofian menyebut perlakuan keji itu sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir.
Korban tidak berani melapor karena diancam akan dibunuh, bahkan keluarganya pun diancam akan dihabisi jika berani membuka mulut.
Ancaman itu membuat ASP memilih diam meski tubuh dan jiwanya tersiksa.
Rofian menyebut, rekan sel lainnya, Adam Subroto disebut tidak kalah sadis.
Ia memaksa ASP meminum air kloset, mengencingi wajahnya, dan memukulinya berkali-kali.
Puncaknya, Adam juga memaksa korban menelan staples hingga menyebabkan perutnya sakit.
"Ini benar-benar kejahatan yang biadab," tegas Rofian.
Saat kuasa hukum mempertemukan ASP dengan kedua pelaku, keduanya sempat meminta maaf.
Namun, baik Remon maupun Adam tetap membantah tuduhan sodomi. Meski begitu, pengakuan korban serta kondisi medis Agus menjadi bukti kuat yang akan segera dibawa ke ranah hukum.
"Kami sudah menyiapkan langkah hukum dengan melaporkan kasus ini ke kepolisian. Hasil visum dari rumah sakit akan kami jadikan bukti pendukung," jelas Rofian.
Pasca kejadian itu, kondisi psikologis ASP disebut sangat terguncang. Ia lebih banyak murung, enggan bicara, dan menolak makan karena masih teringat trauma saat dipaksa memakan cacing hidup.
"Dia benar-benar ketakutan dan tertekan," imbuh Muhammad Ridwan, penasihat hukum lainnya.
Baca juga: Bendungan Bagong Trenggalek Rampung 2028, Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Kendalikan Banjir
"Peristiwa ini harus jadi perhatian. Jangan sampai ada lagi korban di balik jeruji yang justru mendapat perlakuan keji dari sesama tahanan," tutup Ridwan.
Staf Humas Lapas Kediri, Alan mengatakan Pihak lapas sendiri langsung mengambil tindakan dengan mengisolasi kedua pelaku setelah kejadian ini terungkap.
"Sudah dipisah," ucapnya.
(Isya Anshori/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
berita terbaru kabupaten Kediri
narapidana
Lapas Kelas IIA Kediri
Kekerasan pada narapidana
Sodomi
Kediri
tribunmataraman.com
Pemkab Kediri Kebut Perbaikan 78 Ruas Jalan, Target 89 Persen Jalan Mulus di 2025 |
![]() |
---|
BPN Kediri Tindak Lanjuti Aksi Warga Puncu, Peta Tanah Akan Dicocokkan Ulang Minggu Depan |
![]() |
---|
Ratusan Warga Puncu Geruduk Kantor BPN Kediri, Tolak Penetapan Lahan Fasos di Lahan Garapan |
![]() |
---|
MPP Kabupaten Kediri Segera Soft Launching, 20 Instansi Mulai Uji Coba Layanan Awal September |
![]() |
---|
Hangatnya Cangkrukan Kapolres Kediri Bersama Puluhan Lansia GUSDURian Pare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.