Makan Bergizi Gratis Kediri

Lima Titik Lokasi SPPG di Kabupaten Kediri Disurvei BGN, Target 3 Dapur Tambahan Tahun Ini 

Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan penambahan pembangunan tiga dapur gizi SPPG di Kabupaten Kediri

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Dinas Pendidikan Kab Kediri
TINJAU LOKASI - Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan penambahan pembangunan tiga dapur gizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kediri, Selasa (26/8/2025) kemarin. Peninjauan menyasar lima titik calon dapur gizi di eks bangunan sekolah milik Pemkab Kediri yang sudah tidak terpakai. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan penambahan pembangunan tiga dapur gizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kediri rampung pada tahun 2025.

Pembangunan fasilitas ini diharapkan mampu melayani hingga 10 ribu anak dari jenjang PAUD hingga SMA melalui program makan bergizi gratis.

Peninjauan lapangan dilakukan Selasa (26/8/2025) kemarin dengan menyasar lima titik calon dapur gizi di eks bangunan sekolah milik Pemkab Kediri yang sudah tidak terpakai.

Adapun lokasi tersebut yakni tanah bekas SDN Srikaton Kecamatan Papar, eks SDN Babadan IV Kecamatan Ngancar, eks SDN Kawedusan I di Kecamatan Plosoklaten, eks SDN Pranggang III (1) Kecamatan Plosoklaten, serta eks SDN Cendono II Kecamatan Kandat.

Tenaga ahli BGN pusat, Achmad Khudori menjelaskan survei dilakukan di tiga kecamatan yaitu Papar Plosoklaten dan Kandat.

Konsep pembangunan menggunakan skema pinjam pakai lahan milik Pemkab Kediri, sehingga tidak menimbulkan beban tambahan bagi daerah.

"Tujuannya adalah percepatan program makan bergizi gratis, agar anak-anak kita segera mendapatkan makanan sesuai standar gizi," kata Achmad Khudori.

Setiap dapur gizi diproyeksikan melayani 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat.

Jumlah tersebut dapat bertambah sesuai kebutuhan anak sekolah di masing-masing wilayah.

Jika di satu kecamatan jumlah murid lebih besar, maka pembangunan dapur akan ditambah.

Baca juga: Indra Karunia Akbar, Mahasiswa UNTAG Tempuh Pendidikan dan Berkarier di Lembaga Psikologi

Mekanisme pelayanan dibagi dua waktu. Menu pagi disiapkan untuk anak PAUD hingga kelas rendah SD, sedangkan menu siang diperuntukkan bagi siswa SMP hingga SMA.

Nilai porsi pun berbeda, Rp8.000 untuk PAUD kelas 3 SD, dan Rp10.000 untuk kelas 4 SD hingga SMA.

Selain distribusi makanan, BGN juga menekankan aspek edukasi gizi.

Setiap menu dipastikan bebas pengawet dan bahan kimia tambahan serta dipantau langsung oleh ahli gizi dan kepala dapur agar standar pemenuhan gizi anak tetap terjaga.

"Targetnya tahun ini bisa selesai, sehingga manfaatnya segera bisa dirasakan masyarakat. Kami juga sudah memiliki lebih dari 10 dapur gizi yang beroperasi di Kabupaten Kediri dan akan terus bertambah sesuai kebutuhan," tambah Khudori.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved