Wujudkan Lingkungan Berkelanjutan, PKM UNESA Latih Warga Desa Kediren Memilah Sampah Rumah Tangga

TRIBUNMATARAMAN.COM I SURABAYA - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar pelatihan pemilahan sampah rumah tangga untuk Mewujudkan Tata Kelola Lingkungan Berkelanjutan di Desa Kediren, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pekan lalu. 

Kegiatan ini dihadiri oleh Sudja’i, Kepala Desa Kediren, beserta perangkat desa, perwakilan Karang Taruna, perwakilan ibu-ibu PKK, pengurus Bank Sampah Bumi Asri, serta perwakilan warga dari tiap RT.

Kehadiran berbagai unsur masyarakat tersebut menunjukkan komitmen bersama untuk membangun kesadaran lingkungan yang lebih baik.

Kepala Desa Kediren, Sudja’i, mengapresiasi inisiatif tim PKM UNESA yang telah memberikan perhatian pada isu pengelolaan sampah rumah tangga.

“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga mampu mengubah perilaku warga agar lebih peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan diisi dengan materi sosialisasi sekaligus pelatihan oleh Sisyantoko, Direktur Wahana Edukasi Harapan Semesta (WEHASTA), bersama timnya.

Materi yang diberikan mencakup teknik pemilahan sampah organik dan anorganik, praktik pembuatan kompos dari limbah rumah tangga, serta pengelolaan bank sampah sebagai solusi ekonomi sirkular bagi masyarakat desa.

Peserta juga mendapatkan panduan praktis yang dapat langsung diterapkan di rumah masing-masing.

Ketua tim PKM, Dr. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan tata kelola lingkungan yang berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat.

“Sampah bukan sekadar masalah, tetapi juga bisa menjadi sumber daya jika dikelola dengan baik. Kuncinya ada pada kesadaran dan keterlibatan aktif warga,” ungkapnya.

Baca juga: Expo Inovaks Polinema, Wadah Sinergi Mahasiswa, UMKM dan Industri

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Kediren dapat lebih konsisten dalam melakukan pemilahan sampah, memanfaatkan limbah organik menjadi kompos, dan mengoptimalkan keberadaan bank sampah desa.

Langkah ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta poin ke-13 terkait penanganan perubahan iklim.

Penulis : Atha Badi’ah, Mahasiswa Sarjana Terapan Adm Publik, Unesa

Editor : Sri Wahyunik

TribunMataraman.com