TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Kondisi mayoritas trotoar di Kabupaten Tulungagung kurang layak karena banyak yang rusak.
Pemkab Tulungagung juga belum menganggarkan untuk perbaikan trotoar.
Pantauan di lapangan, banyak trotoar yang rusak karena akar pohon.
Baca juga: Jalan Teuku Umar Tulungagung Akan Jadi Proyek Percontohan Revitalisasi Trotoar
Ada juga yang amblas, pavingnya tercabut dan berserakan, sampai tutup selokan yang patah.
Akibatnya ada lubang menganga di trotoar karena beton penutup trotoar yang rusak.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(PUPR) Tulungagung, Dwi hari Subagyo, sejak tahun 2010 tidak ada lagi perbaikan trotoar.
"Terakhir dilakukan tahun 2010 di Jalan Diponegoro. Yang lain pasti lebih tua dari itu," ucap Dwi Hari.
Mantan Sekretaris Dinas PUPR ini mengakui kondisi mayoritas trotoar mengalami kerusakan.
Sementara untuk perbaikan juga membutuhkan biaya yang sangat besar.
Data di Dinas PUPR, panjang trotoar di seluruh wilayah Tulungagung sekitar 70 km.
"Panjang jalannya sekitar 35 kilometer, karena kanan kiri maka panjangnya jadi 70 kilometer," jelasnya.
Ruas trotoar yang didata ini termasuk di wilayah Kecamatan Ngunut dan Kauman.
Tahun 2025 ini sebenarnya ada proyek pengecatan trotoar, namun dibatalkan.
Alasannya karena kondisi trotoar yang kurang mendukung, sehingga dananya dialihkan untuk perbaikan jalan rusak.
Selain trotoar, selokan yang ada di bawahnya juga menjadi sumber masalah.