"Sangat tidak logis kalau kondisi ekonomi jadi halangan untuk memberikan nafkah kepada keluarganya. YI ini memang sengaja tidak memberikan nafkah," lanjut dia.
Disampaikan dia, kliennya memang tidak pernah meminta nafkah kepada YI. Itu dilakukan karena kliennya tahu bahwa itu adalah kewajiban suami.
Gus Ibi, sapaan akrabnya menyebut kliennya sempat membuka pintu maaf apabila suaminya segera menyadari kekhilafannya.
Namun, kata dia, permintaan kliennya ternyata tak pernah dilakukan YI. Bahkan, dia tak pernah berkabar kepada keluarganya.
”Sehingga penelantaran yang berlarut-larut ini menyebabkan trauma fisik dan psikologis bagi istri dan anak-anaknya,” tutupnya.
(galih lintartika/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer