Berita Terbaru Kota Blitar

Kasus DBD di Kota Blitar Melonjak, Permintaan Trombosit Naik 2 Kali Lipat

Penulis: Samsul Hadi
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas sedang memproses darah di Kantor PMI Kota Blitar, Sabtu (9/3/2024). --

TRIBUNMATARAMAN.COM - Permintaan trombosit di Kantor PMI Kota Blitar meningkat dua kali lipat sejak Januari 2024.

Permintaan trombosit meningkat diperkirakan akibat banyak pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di rumah sakit pada musim hujan.

"Permintaan trombosit meningkat kemungkinan berkaitan dengan banyaknya pasien DBD di musim hujan ini. Tapi, selain DBD juga ada penyakit lain yang butuh trombosit," kata Sekretaris PMI Kota Blitar, Eko Hariyanto, Sabtu (9/3/2024).

Eko mengatakan, permintaan trombosit meningkat sejak Januari 2024. Data dari PMI Kota Blitar mencatat ada 59 kantong permintaan trombosit pada Januari 2024.

Lalu, pada Februari 2024, permintaan trombosit kembali meningkat menjadi 85 kantong selama sebulan.

"Dan sampai 8 Maret 2024 kemarin sudah ada 38 kantong permintaan trombosit di PMI Kota Blitar. Permintaan trombosit ini biasanya dari seluruh rumah sakit di Blitar Raya," ujarnya.

Menurut Eko, ketika kondisi tidak musim hujan, permintaan trombosit hanya sekitar 25 kantong sampai 30 kantong dalam sebulan.

"Kondisi di luar musim hujan, permintaan trombosit tidak sebanyak ini, rata-rata sekitar 25-30 kantong dalam satu bulan," katanya.

Dikatakannya, saat ini stok darah di PMI Kota Blitar masih aman, yaitu, sebanyak 297 kantong termasuk dua kantong trombosit.

Jumlah stok darah di PMI Kota Blitar itu masih cukup untuk kebutuhan selama Ramadan.

"Stok itu masih aman untuk kebutuhan Ramadan. Dan sekarang masih ada yang berproses sebanyak 100 kantong," ujarnya.

Ia mengatakan, selama Ramadan, PMI Kota Blitar memberikan bingkisan 1 liter minyak goreng kepada masyarakat yang donor darah.

"Biasanya saat Ramadan jumlah pendonor darah turun. Maka itu, untuk menghargai warga yang donor darah di bulan Ramadan, kami akan memberikan bingkisan 1 liter minyak goreng," katanya.

Sekadar diketahui, kasus DBD di Kota Blitar meningkat saat memasuki musim hujan tahun ini.

Dinkes Kota Blitar mencatat selama Januari-Februari 2024 lalu sudah ada sekitar 10 kasus DBD. Dari 10 kasus, itu ada satu pasien meninggal dunia akibat DBD.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer