TRIBUNMATARAMAN.COM - Tim gabungan Satpol PP, TNI, Polisi dan Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung menjaring tiga orang pengamen, badut dan manusia perak (silver).
Mereka didapat di sejumlah simpang empat yang ramai di wilayah kota Tulungagung, Kamis (23/2/2023).
Dua di antaranya berasal dari Kediri, yaitu Budiono (41) yang mengenakan kostum badut, dan Nuryadi (28) yang berdandan manusia perak.
Satu lainnya pengamen bernama Saipul Bahri (22) dari Kecamatan Karangrejo, Tulungagung.
Ketiganya dibawa ke shelter Dinas Sosial yang ada di Dusun Dadapan, Desa/Kecamatan Boyolangu.
Dari ketiganya, Budiono yang paling banyak mendapatkan uang.
Dalam waktu setengah jam, ia berhasil mengumpulkan yang receh sebanyak Rp 80.000.
“Namanya orang memberi, kadang dapat banyak, kadang juga hanya sedikit,” ucapnya, saat ditemui di shelter Dinsos.
Budiono mengaku sudah 6 bulan tidak mengamen dan kostum badut di wilayah Tulungagung.
Laki-laki yang kesehariannya bekerja sebagai pencari barang elektronik bekas ini mencoba peruntungan di Tulungagung.
Namun aksinya di simpang empat Jepun dihentikan tim gabungan dan langsung dibawa ke shelter Dinsos.
“Baru hari ini balik ke Tulungagung, langsung ketangkap. Biasanya lebih banyak di Kediri,” ujarnya.
Diakuinya, bekerja mengamen dengan kostum badut lebih menguntungkan dibanding berburu barang elektronik bekas.
Budiono mengamen dilakukan jika sedang bosan dengan pekerjaan utamanya itu.
Biasanya aktivitas ini dilakukan hanya 2-3 jam saja.