Pembunuhan Ojol Perempuan di Gresik

Duka Menyelimuti Rumah Perempuan Pengemudi Ojol yang Jasadnya Ditemukan Dalam Kardus di Gresik

Inilah cerita dari ibu di Sidoarjo yang anak perempuannya ditemukan tak bernyawa di dalam kardus di Kedamean Gresik

|
Penulis: Tony Hermawan | Editor: eben haezer
m taufik
Sumaiyah, ibunda Sevi Ayu Claudia, berharap pelaku pembunuhan terhadap putrinya segera tertangkap. Sambil menangis, dia menceritakan kisah terakhir bertemu dengan Sevi sebelum dikabarkan meninggal dunia 

Duka Ojek Online

Sementara itu,  sejak pukul 11.00 WIB, pelayat terus berdatangan ke rumah duka yang berada tak jauh dari Alun-Alun Sidoarjo. 

Rumah duka itu tampak dipadati oleh para pengemudi ojek online. 

Mereka datang lengkap dengan atribut yang khas.

Sejak pagi, rumah duka tak pernah sepi. Satu per satu pelayat berdatangan. Di antara mereka, ibu korban, Sumaiyah, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan pertemuan terakhirnya dengan sang anak.

Para pelayat hanya diam, menunduk mendengarkan cerita sang ibu. Beberapa di antaranya terlihat menyeka air mata. Harapan mereka sama: pelaku segera tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.

Di mata rekan-rekan sesama driver ojol, Sevi adalah pribadi yang menyenangkan.

"Anaknya itu memang kalau ke sesama ojek online itu grapyak (ramah, red). Sering kalau pas cangkruk bareng di warung, dia yang nraktir kopi anak-anak. Muda-tua jadi temannya. Dia orangnya baik, makanya kami benar-benar kaget waktu dengar kabar almarhum," ungkap Sinta Dewi, salah seorang sesama ojek online wanita.

Kesaksian serupa datang dari para tetangga. Sevi dikenal sebagai sosok sederhana dan rendah hati. Meskipun berlatar pendidikan tinggi, ia tak gengsi bekerja sebagai driver ojek online.

"Anaknya apa adanya. Kalau berangkat kerja dari rumah pakai jaket ojol. Kalau papasan, dia sering nyapa saya," ujar Ahmad Supadi, tetangga yang rumahnya hanya berjarak empat rumah dari korban.

Ahmad mengaku terakhir kali mendengar kabar Sevi saat Sabtu (26/7). Pedagang kaki lima yang biasa berjualan di depan rumah Sevi sempat disapa korban saat itu. Tak disangka, itu adalah pertemuan terakhir.

"Sampai sekarang tidak menyangka, anaknya yang dikenal baik, tapi ada yang tega mengakhiri hidupnya," tandasnya.

(m taufik/tony hermawan/tribunmataraman.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved