Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Kapan BLT Untuk 1.625 Penerima di Kabupaten Tulungagung Dicairkan? ini Kata Kadinsos

Ini alasan Pemkab Tulungagung belum menyalurkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT untuk warga penerima selama 2025.

|
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Wahyid Masrur 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung belum menyalurkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT untuk warga penerima selama 2025.

Para penerima bantuan sosial ini adalah warga yang rentan miskin ekstrem, disabilitas dan lansia.

Data di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung, jumlah warga yang rawan miskin ekstrem sejumlah 1.040 orang, disabilitas 385 orang dan lansia 200 orang.

Baca juga: 257 Desa dan 14 Kelurahan di Tulungagung Kini Miliki Koperasi Merah Putih, Bupati Lakukan Pengukuhan

“Untuk BLT, tunggu sebentar. Kami harus berkomunikasi dengan bank penyalur,” jelas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Wahyid Masrur.

Wahyid menjelaskan, dalam aturannya tidak disebutkan BLT harus disalurkan di bulan tertentu.

Namun dalam ketentuan hanya disebutkan jumlah bulan dalam satu tahun, yaitu 9 bulan.

Dengan demikian BLT bisa disalurkan di bulan apapun asal jumlahnya 9 bulan penyaluran.

“Semoga di Bulan Juli ini bisa disalurkan. Ini penting agar warga yang rawan miskin ekstrem tidak jauh menjadi miskin ekstrem,” tegas Wahyid.

Nantinya setiap keluarga penerima akan mendapatkan Rp 1,8 juta.

Selama belum ada penyaluran BLT, para penerima ini diharapkan bisa bertahan dengan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

Menurut Wahyid, penerima BLT dimungkinkan menerima PKH dan BPNT.

“Mereka dapat dobel tidak apa-apa. Bedanya BLT ini dari APBD Kabupaten Tulungagung, sementara PKH dan BPNT dari pusat,” katanya.

Selama ini angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tulungagung tercatat 0 persen.

Salah satu upaya adalah memberikan bantuan sosial kepada warga yang miskin ekstrem atau yang rentan miskin ekstrem.

Masih menurut Wahyid, mereka menerima masing-masing Rp 200.000 dari BLT, PKH, dan BPNT.

“Jadi sebenarnya tidak terlalu besar. Tapi bantuan itu berguna mereka agar tidak menjadi miskin ekstrem,” pungkasnya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved