Keracunan Massal di Selorejo Blitar
Respon Kades Sidomulyo Selorejo Blitar soal Puluhan Warganya Diduga Keracunan usai Ikut Posyandu
Begini respon Kades Sidomulyo setelah puluhan warganya yang lansia mengalami gejala keracunan setelah menyantap kolak kacang ijo dari Posyandu
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Sebanyak 58 warga Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, diduga mengalami keracunan setelah menyantap kolak kacang ijo di kegiatan Posyandu.
Saat ini, sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan masih menjalani rawat inap di puskesmas dan rumah sakit.
"Kondisi warga yang mengalami gejala keracunan terus membaik. Sebagian sudah pulang rawat jalan. Tapi, masih ada beberapa warga menjalani rawat inap di puskesmas dan rumah sakit," kata Kepala Desa Sidomulyo, Sumaji, dihubungi Senin (12/5/2025).
Baca juga: Puluhan Lansia di Kabupaten Blitar Diduga Keracunan Kolak Kacang Ijo Dari Posyandu Lansia
Sumaji mengatakan, para warga yang mengalami gejala keracunan baru saja mengikuti kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) pada Sabtu (10/5/2025).
Kegiatan itu rutin diadakan untuk pemeriksaan kesehatan balita, ibu hamil, dan lansia.
Selain pemeriksaan kesehatan, peserta dalam kegiatan Posyandu ILP juga diberi makanan bergizi tambahan berupa kolak atau bubur kacang ijo.
Diduga, para peserta Posyandu ILP mengalami gejala keracunan setelah menyantap bubur kolak kacang ijo.
"Bubur kacang ijo yang masak kader. Karena jumlahnya banyak, biasanya malam hari sebelum acara sudah dimasak. Paginya baru menambah bumbu lain seperti santan dan gula," ujarnya.
Dikatakannya, Sabtu (10/5/2025) malam, setelah kegiatan Posyandu, sebenarnya sudah ada warga yang mengalami gejala keracunan seperti mual dan diare, tapi belum diketahui.
Baru pada Minggu (11/5/2025) siang, banyak warga peserta Posyandu mengalami gejala sama, yaitu, mual dan diare.
Sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan langsung dibawa ke puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
"Saat dibawa ke puskesmas dan rumah sakit, ada sebagian warga yang rawat jalan dan sebagian lagi rawat inap," ujarnya.
Sekarang, kata Sumaji, ada sekitar 22 warga yang masih menjalani rawat inap di beberapa tempat, yaitu, Puskesmas Selorejo, Puskesmas Kesamben, Klinik Pelita Husada Selorejo, dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
"Warga yang mengalami gejala keracunan mayoritas memang lansia. Tapi ada juga ibu hamil dan balita. Yang balita menjalani rawat jalan, kondisinya membaik," katanya.
Sebelumnya, peristiwa dugaan keracunan massal terjadi di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
Sebanyak 58 orang warga Dusun Sidorejo diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan di acara Posyandu Lansia di balai dusun setempat.
(samsul hadi/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Dugaan Keracunan Massal di Selorejo Blitar, Dinkes Tunggu Hasil Uji Lab Sampel Makanan |
![]() |
---|
5 Lansia Korban Keracunan Massal di Selorejo Blitar Diizinkan Pulang dari Puskesmas |
![]() |
---|
Cerita Lansia Korban Keracunan Massal di Selorejo Blitar: Sebut Kolak Kacang Hijau Terasa Asam |
![]() |
---|
Rijanto Bupati Blitar Jenguk Para Korban Keracunan Massal di Selorejo, Jamin Biaya Perawatan Gratis |
![]() |
---|
Korban Keracunan Massal di Selorejo Blitar Bertambah, 27 Orang Masih Dirawat Inap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.