UMKM
Kreasi Jelly Art Surabaya, Seni Membuat dan Menghias Kue Puding dengan Teknik Jarum Suntik
Indra Nila membuat usaha kreasi kue Puding dengan teknik jarum suntik dan dinamainya De’ Nil Puding, yang terletak di Kota Surabaya.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: eben haezer
“Suntikan yang biasa saya pakai 10 ml, ada di toko alat kesehatan,” tambahnya.
Permainan kreativitas imajinasi juga dibutuhkan, sebab teknik ini tidak memiliki pola.
Saat penyuntikan jelly, posisi jarum menunduk dengan cara menyobek sedikit bagian lalu didorong pelan-pelan membentuk kelopak, daun maupun bunga.
Penyuntikannya dari atas ke bawah, namun dapat terlihat keseluruhan ketika posisi puding sudah dibalik.
Proses pencampuran warna pun bertahap. Seperti saat membuat kelopak, kemudian daun, hingga membuat desain bunga utuh.
Jelly dan puding yang membeku juga menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembuatannya.
Ide bisnis puding jelly art dipilih karena menghasilkan warna-warna yang indah, dengan rasa yang akrab di lidah masyarakat, serta tampak cantik untuk dijadikan hampers berbagai acara.
Motif yang dibuat pun beragam, seperti mawar, bunga matahari, hingga burung.
Nila menyebut, jelly art ini juga memiliki tren di berbagai negara dengan desain yang beragam. Seperti Thailand dan Vietnam yang mengembangkan desain seperti kucing.
“Sekarang, tiap tahun tekniknya berkembang. Di Thailand dan Vietnam tekniknya sudah pakai alat jadi desainnya beragam gambar kucing, naga. Kalau burung saya bisa dan sekarang bunganya juga semakin beragam, bervariasi,” sebutnya.
Baca juga: Digelar Tujuh Hari, Ritual Seblang Olehsari Dongkrak Pendapatan UMKM hingga Tiga Kali Lipat
Selain jelly art, rumah produksi De’Nill juga menjual aneka minuman maupun jajanan berbahan dasar puding dan jelly.
Harga olahannya bervariasi, seperti puding yang dijual dari harga Rp 15 ribu hingga ratusan ribu.
Dalam pesanan jelly art, Nila sempat membuat ratusan jelly art untuk souvenir pernikahan.
Selain dijadikan sebagai sourvenir pernikahan, jelly art ini juga diminati pada momen tertentu seperti Imlek dan hantaran Idul Fitri.
“Dari jelly art ini terus bisa jelly lukis, kembangkan produk ke minuman juga. Pesanan ini biasanya buat ulang tahun, acara-acara, hampers juga,” pungkasnya
(Nur Ika Anisa/tribunmataraman.com)
editor: Eka Silviana (int)
tribunmataraman.com
umkm surabaya
Pelaku UMKM
Jelly Puding Art
Gelatin Art
Surabaya
Indra Nila
jelly art
puding
Kisah Sukses Mulyadi Menjadi Perajin Layang-layang di Blitar Dengan Omzet Rp 5 Juta Per Hari |
![]() |
---|
Bertahan di Tengah Cuaca dan Zaman, Sentra Genteng Tradisional Dusun Templek Kediri Tetap Membara |
![]() |
---|
11 Tahun Bertahan, Onde-onde Bu Jaka Bondowoso Bisa Terjual hingga 2.000 Biji per Hari |
![]() |
---|
Bermula Dari Coba-coba, Keripik Nadasuka Terjual Hingga ke Hongkong |
![]() |
---|
5 Pelaku Usaha Perempuan Terbaik di UMKM Business Expo 2025 dalam Kurasi VENTENY UMKM Jawa Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.