Putra Daerah
Wisudawan UKWMS Jennifer Elizabeth Ciptakan Yamchi Nugget Sehat dari Ubi Cilembu Sebagai Tugas Akhir
Jennifer Elizabeth, wisudawan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, berhasil menyelesaikan studinya dengan menciptakan nugget sehat yaitu Yamci
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA — Wisudawan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), jennifer Elizabeth, berhasil menyelesaikan studinya dengan menciptakan Yamci, nugget ayam sehat berbahan tambahan ubi Cilembu sebagai inovasi pangan lokal yang modern dan bergizi.
Wanita yang merupakan mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) angkatan 2021, menuturkan bahwa ide ini berawal dari keinginannya mengangkat bahan lokal Indonesia menjadi produk siap saji yang lebih sehat.
Berbekal literasi pangan yang dia pelajari dari berbagai sumber di internet serta praktik di kampus. Jennifer menyadari bahwa ubi cilembu memiliki kandungan betakaroten yang tinggi, dan berfungsi sebagai antioksidan serta provitamin A.
"Ubi cilembu itu warnanya kuning oranye karena kandungan betakarotennya. Betakaroten ini sangat bermanfaat untuk kesehatan, apalagi berfungsi juga sebagai provitamin A. Jadi saya ingin membuat makanan sehari-hari yang lebih bergizi dengan memanfaatkan bahan lokal," katanya saat ditemui, Kamis (10/4/2025).
Selain mempertimbangkan nilai gizi, Jennifer juga melihat ketersediaan ubi cilembu yang cukup melimpah di Indonesia.
Baca juga: Ciptakan Robot Rehabilitasi Pasien Pasca Stroke, Kaprodi Teknik Industri Unigoro Raih Gelar Doktor
Jennifer merasa perlu mengolahnya menjadi produk baru yang lebih menarik bagi masyarakat, khususnya generasi muda yang akrab dengan makanan siap saji.
Dalam proses inovasinya, Jennifer mengombinasikan dada ayam, ubi cilembu yang telah dikukus, tepung terigu, isolat protein kedelai, air, serta bumbu sederhana seperti merica, garam, dan bawang putih.
“Saya memilih dada ayam karena masyarakat lebih familiar dengan nugget berbahan dasar ayam. Selain itu, penggunaan isolat protein kedelai dan tepung terigu penting untuk menjaga tekstur nugget agar tidak terlalu lembek akibat penambahan ubi,” katanya.
Jennifer mengungkapkan bahwa proses pengolahan membutuhkan ketelitian, terutama dalam menjaga keseimbangan antara bahan daging dan ubi.
“Kalau terlalu banyak ubi, tekstur nugget bisa jadi terlalu lembek. Jadi saya harus menyesuaikan komposisi bahan supaya Yamci ini tetap kenyal seperti nugget ayam biasa," kata Jennifer.
Tantangan terbesar yang dihadapi Jennifer adalah menghasilkan tekstur yang menyerupai nugget ayam konvensional meski ada substitusi bahan.
Namun, berkat serangkaian percobaan dan penelitian, dia berhasil menemukan formula yang tepat.
Selain itu, dari sisi ketahanan, Yamci mampu bertahan hingga tiga bulan dalam kondisi beku.
“Kalau disimpan frozen, Yamci ini bisa tahan tiga bulan. Saya sudah coba simpan sendiri. Tapi untuk uji daya tahan resmi masih dalam tahap pengembangan,” katanya.
Dalam uji coba rasa, Jennifer mendapat respons positif dari teman-teman dan dosen pembimbingnya. Mereka menilai rasa nugget buatannya tetap lezat tanpa ada rasa ubi yang dominan.
Arizqa Novi Ramadhani, dari Keluarga Sederhana Sukses Menjadi Wisudawati Terbaik UNAIR |
![]() |
---|
Kania Mahasiswi FISIP UNAIR Lewat Ketekunan Raih Kesempatan Magang Berdampak di Perpusnas |
![]() |
---|
Indra Karunia Akbar, Mahasiswa UNTAG Tempuh Pendidikan dan Berkarier di Lembaga Psikologi |
![]() |
---|
Bilqis Tirtakayana, Mahasiswi FIBWakili Unair di Konferensi Humaniora Malaysia |
![]() |
---|
Melinda Arta Reza Putri, Mahasiswa FKM Unair Pimpin Komunitas Beasiswa Unggulan Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.