Pendidikan

Prof. Nugrahini Dilantik Jadi Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Prof. Dr. Ir. Rr. Nugrahini Susantinah Wisnujati, M.Si dilantik menjadi Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) periode 2025–2029

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sulvi sofiana
REKTOR UWKS : Prof. Dr. Ir. Rr. Nugrahini Susantinah Wisnujati, M.Si (tengah) setelah dilantik sebagai Rektor UWKS periode 2025–2029, Jumat (25/7/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Prof. Dr. Ir. Rr. Nugrahini Susantinah Wisnujati, M.Si dilantik menjadi Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) periode 2025–2029, Jumat (25/7/2025).

Ia menggantikan Prof. Dr. H. Widodo Ario Kentjono, dr. Sp.THT-KL (K), FICS, yang telah memimpin kampus tersebut sejak 2021.

Setelah dilantik, Mantan Dekan Fakultas Pertanian tersebut menyampaikan arah kebijakan strategis yang akan dijalankan selama empat tahun ke depan.

Dia menyebut, kebijakannya akan berfokus pada penguatan kerja sama internasional, transformasi digital, dan peningkatan integritas akademik.

“Kami menargetkan UWKS menjadi perguruan tinggi terkemuka di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2029. Arah kebijakan kami fokus pada keunggulan akademik, penguatan riset dan pengabdian kepada masyarakat, serta inovasi yang berdaya saing global,” ujar Prof. Nugrahini.

Ia menegaskan bahwa kerja sama global akan diperluas, tidak hanya terbatas pada pertukaran mahasiswa, tetapi juga melibatkan dosen dan bidang kewirausahaan. 

“Kami langsung berkomunikasi dengan sejumlah mitra luar negeri, termasuk dari Eropa. Ke depan, kami ingin kerja sama ini mencakup tidak hanya mobilitas mahasiswa, tetapi juga kolaborasi dosen dan pengembangan kewirausahaan,” katanya.

Selain memperluas jejaring internasional, UWKS di bawah kepemimpinannya akan menjadikan digitalisasi sebagai prioritas utama, mulai dari bidang pendidikan hingga tata kelola keuangan. 

“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Kita ingin UWKS menjadi kampus yang adaptif terhadap era digital, dari pembelajaran sampai sistem manajemen keuangan,” tegasnya.

Terkait peningkatan kualitas akademik, Prof. Nugrahini menyebutkan pentingnya pemenuhan standar akreditasi dan peningkatan jabatan fungsional dosen. 

Ia mengungkapkan bahwa tahun ini UWKS telah memberangkatkan tiga guru besar dan sembilan dosen untuk proses kenaikan jabatan menjadi lektor kepala. 

“Kami juga akan mendampingi para asisten ahli dan lektor yang akan mengusulkan kenaikan jabatan, agar kendala administratif tidak lagi menjadi penghambat,” ungkapnya.

Dalam menjaga mutu karya ilmiah, UWKS memberlakukan pakta integritas bagi dosen dan mahasiswa. Langkah ini untuk menjamin orisinalitas karya akademik dan mencegah terjadinya plagiarisme.

 “Kami mewajibkan semua karya dicek melalui Turnitin. Untuk mahasiswa batas maksimal kesamaan adalah 25 persen, sementara untuk dosen hanya 1 persen per sumber yang dikutip,” jelas Prof. Nugrahini.

Ia juga menanggapi penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam karya akademik. Menurutnya, AI dapat digunakan sebagai alat bantu, namun tetap harus ada gagasan orisinal dari penulis. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved