Kecelakaan di Duduksampeyan Gresik

Jasa Raharja Akan Beri Santunan Rp 50 Juta ke Tujuh Korban Kecelakaan Maut di Duduksampeyan Gresik

Jasa Raharja akan memberikan santunan masing-masing Rp 50 juta bagi tujuh korban kecelakaan maut di Duduksampeyan, Gresik, Kamis (10/4/2025).

Editor: eben haezer
m nurkholis
SANTUNAN KECELAKAAN - Jasa Raharja kunjungi rumah warga Tuban yang menjadi korban laka di Gresik, Kamis (10/4/2025). Dipastikan santunan akan diberikan hari ini, dan setiap korban meninggal akan mendapatkan Rp50 juta. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TUBAN - Jasa Raharja akan memberikan santunan masing-masing Rp 50 juta bagi tujuh korban kecelakaan maut di Duduksampeyan, Gresik, Kamis (10/4/2025).

Hal tersebut disampaikan Kepala Cabang Jasa Raharja Bojonegoro, Syaiful Anwar, saat menunjungi rumah duka korban di desa Tuwiri Wetan, kecamatan Merakurak, kabupaten Tuban. 

Syaiful Anwar mengatakan, kedatangannya ke rumah duka, selain untuk menyampaikan belasungkawa, juga untuk melakukan pendataan para korban.

“Kami mendatangi dan memverifikasi identitas korban,” ujar Syaiful Anwar.

Tujuan dari pendataan dan verifikasi ini adalah agar santunan dari Jasa Raharja dapat segera disalurkan kepada para ahli waris.

“Kami pastikan santunan bisa diberikan pada hari ini,” imbuhnya.

Untuk besaran nominal yang akan diberikan, Syaiful menjelaskan, kalau mengacu pada aturan Menteri Keuangan, masing-masing korban yang meninggal dunia akan menerima santunan sebesar Rp50 juta. 

“Berdasarkan aturan Menteri Keuangan korban meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta,” pungkasnya.

Kronologi

Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh warga Tuban, Jawa Timur, meninggal dunia dalam kecelakaan di Duduksampeyan Gresik yang melibatkan mobil Isuzu Panther dan bus Rajawali Indah, Kamis (10/4/2025) pagi. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil Isuzu Panther DK 1157 FCL yang ditumpangi rombongan calon jamaah umroh beserta 6 pengantarnya dari Tuban, melaju dari arah Lamongan.

Saksi mata Eko Prakoso, kondektur bus Rajawali Indah mengatakan, mobil Isuzu Panther itu diduga mengalami selip lalu oleng ke lajur berlawanan. 

Di saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju Bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikemudikan Suwarno, asal Tuban.

"Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan," kata Eko Prakoso, Kondektur Bus Rajawali Indah.

Mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved