Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Warga Panjer Kediri Berebut Gunungan Hasil Bumi di Tradisi Jelang Ramadan 2025

Menjelang Ramadan, warga Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri menggelar tradisi kirab gunungan hasil bumi di situs Adipati Panjer

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/isya anshori
BEREBUT GUNUNGAN - Warga Desa Panjer Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri saat berebut gunungan hasil bumi di area Situs Adipati Panjer pada Kamis (27/2/2025). Tradisi ini digelar menjelang bulan suci Ramadhan dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.  

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Menjelang bulan suci Ramadhan, warga Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri menggelar tradisi kirab gunungan hasil bumi di area Situs Adipati Panjer, Kamis (27/2/2025) pagi.

Puluhan warga berbondong-bondong untuk mengikuti acara ini yang telah menjadi tradisi turun-temurun sebagai wujud syukur atas hasil panen selama setahun.

Pantauan di lokasi, sejak pagi warga telah berkumpul di sekitar area situs untuk menunggu prosesi pembagian gunungan yang berisi beragam hasil bumi.

Sayur-mayur dan buah-buahan seperti kacang panjang, mentimun, tomat, belimbing, serta nanas disusun dalam bentuk gunungan sebelum akhirnya diperebutkan secara gratis oleh masyarakat.

Prosesi dimulai dengan pembacaan doa oleh panitia sebagai ungkapan syukur atas berkah yang diberikan.

Begitu doa selesai, warga langsung bergegas berebut hasil bumi dari gunungan tersebut. Suasana pun menjadi riuh, namun tetap penuh kegembiraan dan kebersamaan. 

Salah satu warga yang ikut berebut gunungan, Yanti (40) mengaku senang bisa mendapatkan beberapa hasil bumi.

"Saya tadi dapat kacang panjang, mentimun, dan belimbing. Yang paling menyenangkan itu kebersamaannya, bisa berebut bareng warga lain," katanya. 

Menurutnya, mengikuti tradisi ini bukan hanya soal mendapatkan hasil bumi, tetapi juga menjaga kebersamaan dengan sesama warga. Yanti mengaku rutin mengikuti acara serupa setiap tahun menjelang Ramadhan. 

"Sering ikut acara seperti ini, rasanya selalu seru," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Panjer Suhardi, menjelaskan bahwa tradisi kirab dan gunungan hasil bumi ini sudah ada sejak zaman leluhur dan terus dilestarikan. 

"Ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena selama setahun terakhir masyarakat Panjer diberikan hasil bumi yang melimpah," ungkapnya. 

Selain sebagai ungkapan syukur, acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarwarga. Suhardi berharap tradisi ini terus dijaga agar generasi mendatang tetap mengenal budaya dan nilai-nilai kebersamaan yang diwariskan oleh leluhur mereka. 

Situs Adipati Panjer sendiri dipilih sebagai lokasi acara karena memiliki nilai sejarah yang kuat. Tempat ini dikenal sebagai lokasi awal dibukanya Desa Panjer oleh Adipati Panjer, sehingga menjadi simbol penting dalam kehidupan masyarakat setempat.

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved