Putra Daerah

Sosok Dinda Bella: Ibu Rumah Tangga Go Internasional Lewat Usaha Flower Resin Dari Daur Ulang

Dari usaha flower resin yang memanfaatkan bahan daur ulang, Dinda Bella, ibu rumah tangga di Surabaya go internasional.

Editor: eben haezer
dok.pribadi
FLOWER RESIN - Dinda Bella, ibu rumah tangga di Surabaya yang sukses membangun bisnis flower resin dari bahan material daur ulang 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA – Ini adalah cerita tentang Dinda Bella, sosok ibu rumah tangga dari kota Surabaya yang sukses membangun usaha flower resin dengan memanfaatkan material daur ulang. 

Dinda Bella (35) adalah ibu rumah tangga dengan anak 3 yang tinggal di kawasan Pakis, kota Surabaya. 

Perjalanan bisnis flower resin bermula pada saat ia berpindah ke Surabaya dari Bandung. 

Baca juga: Sosok Octa Dwi Rohmatul Isroah, Mahasiswi UIN Satu Tulungagung Bangun Karir MUA Dari Nol

Di Bandung, dia pernah membangun usaha buket bunga segar

Namun di Surabaya, bisnis buket bunga segar sudah dijalankan oleh banyak orang. Persaingannya pun ketat. 

Dinda pun terfikir untuk beralih ke usaha flower resin yang terinspirasi oleh usaha ayahnya.

“Saya berfikir untuk beralih ke usaha flower resin, karena saya terinspirasi oleh usaha ayah saya yang sebelumnya pernah menjalankan bisnis ini, saya ingin menginovasi flower resin dengan produk yang lebih menarik lagi dan lebih disukai oleh generasi gen z saat ini,” ucap Dinda.

Baca juga: Sosok Defi Asiatul Janah, Mahasiswi UTM yang Nyambi Jadi Driver Ojek Tapi Tetap Panen Prestasi

Dinda memberikan nama usaha bisnis flower risen dengan sebutan “ glara craft”.

Dinda memulai bisnisnya dengan visi untuk mengurangi limbah dan mengubahnya menjadi karya seni yang bernilai tinggi.

Berawal dari ketertarikan pada seni resin yang diturunkan dari ayahnya, dan kecintaannya terhadap lingkungan, ia mulai bereksperimen dengan bunga kering yang diawetkan dalam resin.

Ia menggunakan bahan baku dari limbah plastik dan kaca yang didaur ulang.

Dinda menggunakan teknik khusus dengan 2 metode, yaitu silika dan  osibana.

Metode teknik silika adalah metode teknik yang menggunakan silika gel yang biasanya digunakan untuk pengawet.

Selain itu, ia juga menggunakan metode teknik oshibana , teknik ini adalah teknik jepang untuk membuat seni resin dari bahan bunga yang dikeringkan dan ditekan.

Ia menciptakan aneka produk perhiasan, aksesoris, hingga dekorasi rumah yang mempunyai nilai estetika.

Ia membandrol produknya dari harga  Rp 35.000 ribu hingga Rp 250.000.

Trial and Error

Pada tahun 2021, Dinda masih tahap Trial and Error untuk mencoba memproduksi flower resin supaya hasil yang dia jual sempurna dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Setelah menemukan produk yang ideal, pada tahun 2022 , ia mulai merintis bisnis usaha flower resin. 

Dalam waktu singkat, usaha Dinda Bella berhasil mendapatkan perhatian luas dari pasar lokal melalui strategi pemasaran digital dan branding yang kuat.

Bahkan ia mendapati dukungan dari Pemerintah Kota Surabaya untuk mengembangkan bisnis ini. 

Produknya dipercaya oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk diperjualbelikan di kapal pesiar dan diikutkan pameran ketika kapal pesiar bersandar di kota Surabaya. Alhasil, produknya pun dibeli oleh wisatawan-wisatawan asing dan dibawa pulang ke negara mereka. 

Selain itu, produknya sering kali digunakan untuk souvenir pernikahan dan acara formal lainya. 

Produknya juga mulai dikenal di media sosial Instagram dan Whatsapp.

Keberhasilanya menembus pasar Internasional tidak lepas dari keunikan produknya yang ramah lingkungan dan memiliki nilai seni yang tinggi.

Selain berhasil membangun usaha, Dinda sering kali diundang dan dipercayai sebagai speakers workshop baik offline maupun online, tentang dunia bisnis dan proses pembuatan flower resin.

Jatuh Bangun

Namun perjalanan bisnis Dinda tidak selalu berjalan mulus, ia pernah mengalami kerugian.

Ia juga pernah gagal produksi karena hasilnya yang kurang maksimal.

Terkadang resin yang ia gunakan tidak mengeras sempurna. Kadang resin pecah dalam cetakan. Ada pula bunga kering yang hangus karena resin terlalu panas dan silikon terbakar.

Namun ia tak pernah putus asa. Apalagi Ia selalu mendapatkan dukungan dari suami dan orang tuanya yang selalu menguatkan dan terus mendorong kemajuan bisnisnya. 

Tantangan

Bagi Dinda tantangan yang cukup berat dalam mengoptimalkan bisnis ini adalah manajemen waktu.

Di sisi lain ia juga seorang ibu rumah tangga yang mempunyai anak 3 dan menjalankan kewajibanya sebagai seorang istri, dan membangun bisnis ini dengan proses yang dilakukan Dinda sendiri, mulai dari proses pengeringan bunga hingga proses pengiriman sangat cukup memberatkan Dinda.

“Kesulitan saya karena masih mengerjakan sendiri, saya harus bagi waktu dan kerjasama manajemen waktu sama suami ketika saya mengerjakan pesanan dan suami yang bertugas untuk asuh anak2 di rumah,” ucap Dinda.

Dinda berharap dengan membangun usaha ini ia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

(Lia  Handayani/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved