Putra Daerah

Sosok Defi Asiatul Janah, Mahasiswi UTM yang Nyambi Jadi Driver Ojek Tapi Tetap Panen Prestasi

Ini adalah cerita Defi Asiatul Janah. Mahasiswi UTM Bangkalan yang nyambi jadi driver ojek tapi tetap panen prestasi di kampus, bahkan dapat beasiswa

|
Editor: eben haezer
dok.pribadi
PANTANG MENYERAH - Defi Asiatul Janah, mahasiswi UTM Bangkalan dari Ponorogo yang tetap berprestasi meski sibuk bekerja sampingan menjadi driver ojek hingga jasa desain. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | PONOROGO – Perjuangan tak kenal lelah ditunjukkan Defi Asiatul Janah, mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Madura. Untuk membiayai kuliah, dia memanfaatkan waktu luang untuk bekerja sebagai pengemudi ojek. 

Defi Asiatul Janah adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo.

Perempuan 21 tahun yang akrab disapa Defi ini adalah putri daerah Ponorogo dari Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

Baca juga: Sosok Miranda Sufi Antari, Mahasiswi UTM Penerima Beasiswa Bank Indonesia

Lahir dari keluarga yang sederhana dan tumbuh sebagai anak yatim, menjadikan Defi sosok yang pantang menyerah pada keadaan.

Karakter itu juga muncul karena terinspirasi dari sang bunda yang harus banting tulang sebagai buruh tani demi menghidupi keluarga.

Beasiswa KIP Kuliah

Berkat kegigihannya, Defi berhasil mendapatkan beasiswa KIP kuliah. Beasiswa ini sangat meringankan biaya pendidikannya. 

Defi mengaku bahwa usahanya untuk mendapatkan beasiswa ini tidaklah mudah.

Dia dituntut harus mendapatkan nilai IPK yang bagus dan selalu aktif di organisasi kampus.

Banyak kegiatan organisasi yang ia ikuti. Mulai dari menjadi anggota HIMAKOM( Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) di tingkat prodi, UKM, Radio Komunikasi FM UTM, hingga Organisasi Daerah atau Organda. Di berbagai organisasi itu, dia menunjukkan dedikasi yang tinggi untuk mengembangkan diri dan kemampuan leadership. 

Namun perjuangannya tidak selalu mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar. Defi kerap direndahkan dan diremehkan oleh tetangga dan saudaranya sebab keinginannya untuk menempuh pendidikan tinggi.

“Banyak yang meremehkan, mereka menganggap perempuan sebaliknya tidak perlu sekolah tinggi- tinggi, mereka juga menganggap kalau aku gak akan bisa kuliah mengingat ibuku yang sekarang berprofesi sebagai buruh tani, tapi saya ingin membuktikan bahwa saya bisa kuliah dengan beasiswa yang dikeluarkan oleh pemerintah,“ kata Defi.

Driver Ojek

Kesibukan di organisasi dan kewajiban berkuliah tak menghalangi Defi untuk memanfaatkan waktu luang mencari pekerjaan sampingan. 

Sehari-hari, dia bekerja sebagai driver ojek mahasiswa. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved