Perjuangan Syafaah Penuhi Gizi Putrinya yang Idap Jantung VSD dengan Susu dan Protein Hewan

Saat mendengar putrinya yang diagnosis Penyakit Jantung VSD, sebagai seorang ibu, Syafaah tetap berupaya penuhi gizi putrinya dengan protein hewani

Penulis: Farid Mukarom | Editor: faridmukarrom
Farid Mukarrom
Syafaah (28) warga Gresik sedang berbincang dengan Zahra putrinya yang berusia 16 bulan. 

Kekhawatiran akan Malnutrisi dan Stunting

Sementara itu di tengah perjuangannya melawan VSD, Syafaah tak bisa lepas dari rasa cemas bahwa Zahra akan mengalami malnutrisi atau bahkan stunting.

Anak-anak dengan kelainan jantung memang sering menghadapi masalah pertumbuhan, karena tubuh mereka bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Namun, berkat usaha keras Syafaah dalam memenuhi kebutuhan nutrisi Zahra, kekhawatirannya perlahan-lahan teratasi.

“Alhamdulillah, berat badan Zahra terus meningkat setiap bulannya. Dalam beberapa bulan terakhir, berat badannya naik 3-5 ons per bulan. Ini sangat menggembirakan, terutama karena kurva pertumbuhannya ada di garis hijau, yang artinya dia tidak berada di zona stunting,” kata Syafaah dengan senyum lega.

Selain memberikan susu, Syafaah juga menambahkan asupan protein hewani dari sumber lain seperti daging ayam, ikan, dan telur.

Menurut dokter yang merawat Zahra, protein hewani adalah komponen penting yang membantu memperkuat otot, tulang, serta menjaga sistem kekebalan tubuh agar dapat melawan infeksi.

"Saya selalu mencari variasi sumber protein hewani agar Zahra tidak bosan. Misalnya, kadang saya buat sup ayam atau olahan ikan yang kaya akan omega-3 untuk mendukung perkembangan otaknya," cerita Syafaah.

Meski tidak mudah, Syafaah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk putrinya. Konsultasi rutin dengan ahli gizi juga menjadi bagian penting dalam memastikan bahwa kebutuhan nutrisi Zahra terpenuhi secara seimbang.

Syafaah belajar banyak tentang betapa pentingnya memperhatikan asupan gizi, terutama protein hewani, dalam proses tumbuh kembang bayi.

 "Saya tahu, menjaga kesehatan anak dengan kondisi seperti Zahra tidak mudah. Tapi dengan dukungan keluarga, dokter, dan tentunya memilih makanan yang tepat, kita bisa membantu anak kita tumbuh dengan sehat," ujar Syafaah penuh harapan.

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konselor Laktasi

Sementara itu memasuki usia 1 tahun, bayi mengalami perkembangan yang sangat pesat baik secara fisik maupun kognitif. Salah satu faktor yang sangat berperan dalam perkembangan tersebut adalah pemenuhan kebutuhan gizi, terutama protein hewani.

Protein hewani memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan sel, perkembangan otak, dan kekuatan fisik anak di usia yang sangat krusial ini.

Protein hewani berasal dari berbagai sumber seperti daging, ayam, ikan, telur, serta produk susu. Protein hewani memiliki kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati. Asam amino ini sangat penting karena tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri, sehingga harus diperoleh melalui makanan.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved