Update Pilkada 2024: Penetapan Pemenang Paslon di Tulungagung Dijadwalkan 4 Desember

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung menargetkan menyelesaikan rekapitulasi tingkat kecamatan hari Jumat (29/11/2024).

Selanjutnya seluruh logistik Pilkada akan kembali ditarik ke tingkat kabupaten (Kantor KPU) pada Sabtu (30/11/2024) besok.

“Kami targetkan hari ini selesai semua, mungkin bisa sampai malam. Lalu besok semua logistik kembali ke kabupaten,” jelas Ketua KPU Tulungagung, Mohammad Lutfi Burhani.

Logistik akan kembali disimpan di gudang KPU Tulungagung untuk sementara waktu.

Baca juga: Profil Vinanda Prameswati Cawali Kota Kediri Terpilih Versi Quick Count, Lulusan Unair dan Brawijaya

Selanjutnya KPU Tulungagung akan melakukan rekapitulasi di tingkat kabupaten dilakukan Rabu (4/12/2024).

Saat ini KPU Tulungagung masih mencari lokasi yang representatif untuk rekapitulasi tingkat kabupaten ini.

“Untuk lokasinya masih kami pikirkan, karena hotel yang akan kami gunakan sudah di-booking untuk acara lain,” sambung Lutfi.

Lutfi menambahkan, sejauh ini belum ada laporan gangguan selama pelaksanaan Pilkada 2024.

Wilayah rawan bencana yang menjadi pusat perhatian juga tidak ada gangguan.

Hanya rekapitulasi di Kecamatan Boyolangu sempat mundur karena hujan deras.

“Seharunya rekapitulasi mulai pukul delapan. Tapi karena hujan deras, para saksi belum datang,” ungkapnya.

Proses rekapitulasi tingkat kabupaten akan diikuti dengan penetapan pemenang Pilkada 2024.

Lebih jauh, Lutfi mengungkapkan partisipasi pemilih di Pilkada Kabupaten Tulungagung 2024 diperkirakan di angka 71 persen.

Angka ini didapat dari rekapitulasi sementara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung.

“Angkanya belum final, tapi capaian rekap sementara di angka 71 persen,” jelas Ketua KPU Tulungagung, Mohammad Lutfi Burhani, Jumat (29/11/2024).

Capaian partisipasi pemilih ini lebih rendah dari target yang ditetapkan, yaitu 80 persen.

Angka ini juga lebih rendah saat Pemilu 2024 yang mencapai 82 persen.

Lutfi menduga, salah satu faktor rendahnya partisipasi pemilih adalah kurangnya kesadaran masyarakat.

Padahal KPU Tulungagung sudah melakukan sosialisasi secara masif di tengah masyarakat.

“Ada yang memahami memilih pemimpin baru tidak punya efek pada dirinya. Mereka merasa tidak punya kewajiban memilih pemimpin,” pungkas Lutfi. (David Yohanes) 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)