Berita Terbaru Kota Surabaya

Peringati Hari Jadi Hotel Ciputra World Surabaya, Chef Vindex Bagikan Tips Memasak Iga Bakar

Chef Vindex dalam sesi “The Gallery Take Over” untuk merayakan acara satu dekade Hotel Ciputra World Surabaya yang diperingati pada 27 November 2024.

Editor: eben haezer
dok. Hotel Ciputra World Surabaya
Chef Vindex dalam “The Gallery Take Over” untuk merayakan satu dekade Hotel Ciputra World Surabaya yang diperingati pada 27 November 2024. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Juru masak profesional asal Manado, Chef Vindex Tengker, membagikan cara mengolah daging iga bakar supaya empuk dan penggunaan bumbu yang pas.

Tips ini ia bagikan saat mengolah iga bakar konro yang menjadi salah satu subtema hidangan “The Gallery Take Over” dalam rangka 10 tahun hari jadi Ciputra World Surabaya, Rabu (27/11/2024).

Menu konro tentu tidak asing sebagai salah satu hidangan khas asal Kota Makassar. Konro juga disebut memiliki dua cara pengolahan, yakni dibuat sup atau dibakar.

Sop konro dapat dibuat variasi berbeda dengan memisahkan iga sapi rebus yang telah dibumbu kemudian dibakar menggunakan olesan bumbu.

“Itu dimasak dibakar dan dimakan dengan sambal kecap dan biar otentik pakai buras. Seperti lontong yang dibuat dengan daun pisang berbentuk pipih dan santan dikit supaya lebih gurih,“ ungkap Chef Vindex.

Sementara, untuk proses mengolah iga bakar, ia juga memberikan tips supaya iga memiliki tekstur yang empuk dan berbumbu.

Menurut Chef Vindex, untuk membuat iga bakar yang empuk membutuhkan teknik merebus yakni dengan menggunakan panci bersuhu rendah atau slow cooker.

Saat merebus iga, disarankan menambah bumbu seperti serai dan daun salam. Ini juga untuk memperkaya rasa dari daging tersebut.

“Proses bakar iga itu bisa sangat lama. Enam sampai delapan jam sampai empuk, lalu dimasak dengan bumbu yang berempah,” tuturnya.

Untuk mengolah iga bakar konro, olahan di atas disaring kemudian dicampur saus kacang yang dibuat terpisah dan dilumuri saat dibakar.

Chef Vindex juga menyoroti perkembangan hidangan nusantara di hotel yang semakin pesat.

Menurutnya, saat ini menu Indonesia menjadi daya tarik untuk mendatangkan tamu. Apalagi dihidangkan dengan inovasi platting yang menarik.

Sebab pelanggan hotel tidak hanya wisatawan asing saja, tetapi juga diramaikan oleh wisatawan lokal.

“Karena hotel biasanya punya tendensi tidak dipedasin menunya dan sedikit dibikin mahal, mungkin karena 30 tahun lalu pelanggannya bule. Sekarang warga Indonesia sendiri dan bule sekarang senang makan pedas kalau bisa mencari sambal. Artinya, perkembangan industri makanan berkembang,” pungkasnya.

(Nur Ika Anisa/tribunmataraman.com)

editor: Intan Nur Azizah

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved