Berita Terbaru Kota Kediri

Urban Farming, Solusi Kreatif Atasi Keterbatasan Lahan dan Perkuat Ketahanan Pangan di Kota Kediri 

DKPP Kota Kediri terus berupaya menjaga ketahanan pangan dengan menyeimbangkan komoditas di tengah keterbatasan lahan yang ada.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
ist
Kegiatan urban farming menggunakan metode hidroponik sebagai upaya DKPP Kota Kediri mengatasi keterbatasan lahan yang ada. 

Selain hidroponik, Ridwan juga menyebutkan bahwa vertikultur menjadi salah satu teknik populer di Kota Kediri. Vertikultur merupakan metode menanam secara vertikal yang bisa dilakukan baik di dalam maupun luar ruangan dengan memanfaatkan wadah-wadah yang disusun ke atas.

Teknik ini, menurut Ridwan, sangat efektif untuk lahan terbatas dan dapat mempercantik pekarangan rumah.

Di bidang perikanan, budidaya ikan dalam ember menjadi alternatif yang menarik. Masyarakat bisa memelihara ikan di ember tanpa memerlukan kolam besar. Ini adalah solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga. Selain itu, media tanam menggunakan polybag juga menjadi pilihan bagi warga yang ingin menanam tanaman pangan di pekarangan rumah.

Dengan penerapan urban farming ini, Ridwan berharap Kota Kediri dapat semakin mandiri dalam hal ketahanan pangan. Sebab, urban farming dengan pemanfaatan lahan bisa menjadi solusi ketahanan pangan rumah tangga perkotaan.

"Langkah ini tidak hanya menyelesaikan masalah keterbatasan lahan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan kota. Kami yakin jika program ini diterapkan secara luas, Kediri akan menjadi kota yang lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya," tutupnya.

Maksimalkan Pekarangan untuk Atasi Keterbatasan Lahan

Dalam upaya mengatasi keterbatasan lahan di wilayah Kota Kediri, pemerintah kota terus mendorong warganya untuk memanfaatkan lahan pekarangan secara mandiri.

Pemanfaatan lahan pekarangan rumah ini dilakukan dengan menerapkan konsep urban farming melalui berbagai metode seperti hidroponik, budidaya ikan dalam ember, vertikultur, dan media tanam menggunakan polybag.

Ridwan menjelaskan, metode urban farming ini diharapkan mampu membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

"Dengan urban farming, masyarakat tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pasokan luar. Contohnya, metode hidroponik yang menggunakan air sebagai media tanam tanpa membutuhkan lahan yang luas. Ini sangat cocok untuk daerah perkotaan dengan lahan terbatas," ungkap Ridwan.

Selain hidroponik, Ridwan juga menyebutkan bahwa vertikultur menjadi salah satu teknik populer di Kota Kediri. Vertikultur merupakan metode menanam secara vertikal yang bisa dilakukan baik di dalam maupun luar ruangan dengan memanfaatkan wadah-wadah yang disusun ke atas. Teknik ini, menurut Ridwan, sangat efektif untuk lahan terbatas dan dapat mempercantik pekarangan rumah.

Di bidang perikanan, budidaya ikan dalam ember menjadi alternatif yang menarik. Masyarakat bisa memelihara ikan di ember tanpa memerlukan kolam besar. Ini adalah solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga. Selain itu, media tanam menggunakan polybag juga menjadi pilihan bagi warga yang ingin menanam tanaman pangan di pekarangan rumah.

Dengan penerapan urban farming ini, Ridwan berharap Kota Kediri dapat semakin mandiri dalam hal ketahanan pangan. 

"Langkah ini tidak hanya menyelesaikan masalah keterbatasan lahan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan kota. Kami yakin jika program ini diterapkan secara luas, Kediri akan menjadi kota yang lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya," tutupnya.

(luthfi husnika/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved