Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Kabupaten Kediri Termasuk Penghasil Telur Terbesar di Jatim, Siap Program Makan Siang Gratis

Kabupaten Kediri tercatat sebagai salah satu sentra produksi telur terbesar di Jawa Timur. Siap jalankan program makan siang gratis.

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
ist
Peternakan ayam petelur di kabupaten kediri 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Kabupaten Kediri tercatat sebagai salah satu sentra produksi telur terbesar di Jawa Timur, menempati posisi ketiga setelah Blitar dan Malang. 

Pjs Bupati Kediri, Heru Wahono Santoso mengungkapkan pentingnya peningkatan produksi telur di wilayah ini demi mendukung program pemerintah yang menyediakan makanan bergizi gratis bagi siswa melalui menu sehat yang mencakup telur sebagai sumber protein hewani.

"Pasokan telur nasional sebagian besar berasal dari Jawa Timur, terutama Blitar dan Kabupaten Kediri. Sebagai produsen terbesar ketiga, kita berharap produksi telur di Kediri bisa ditingkatkan, apalagi dengan adanya program makan siang bergizi gratis untuk siswa," ujar Heru, Selasa (29/10/2024).

Heru menambahkan, dengan ketersediaan bahan baku yang memadai, Kabupaten Kediri dapat memenuhi kebutuhan telur tanpa harus mengandalkan pasokan dari luar daerah. Menurutnya, langkah ini juga akan menguatkan ketahanan pangan serta membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.

"Ketahanan pangan yang kuat adalah kunci untuk kesejahteraan masyarakat. Kami berharap produksi telur dari peternak lokal mampu mencukupi kebutuhan daerah dan ke depannya bahkan bisa dikembangkan untuk pasar ekspor," tambah Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menjelaskan bahwa produksi telur di Kabupaten Kediri saat ini mencapai sekitar 8.000 ton per bulan. Dengan populasi ayam petelur mencapai 10 juta ekor, Kabupaten Kediri menjadi salah satu penyumbang protein hewani terbesar di Jawa Timur dan Indonesia.

"Produksi telur di Kediri tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi besar bagi kebutuhan protein hewani nasional. Kami memiliki berbagai jenis peternak, mulai dari usaha mikro hingga besar, yang berperan dalam mendukung produksi ini," jelas Tutik.

DKPP Kabupaten Kediri juga berkomitmen membantu para peternak agar dapat mengembangkan pasar lebih luas.

Menurut Tutik, peternak skala menengah hingga besar yang memiliki lebih dari 100.000 ayam petelur telah didorong untuk mulai memasarkan produknya ke tingkat nasional bahkan internasional.

"Kami fasilitasi peternak melalui pengurusan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang menjadi syarat penting untuk pemasaran antarprovinsi dan ekspor. Saat ini, beberapa peternak di Kediri sudah memiliki NKV level 1 yang memungkinkan produk mereka siap untuk diekspor," paparnya.

Selain itu, sekitar 50 persen peternak besar di Kediri telah memperoleh NKV level 2 yang memungkinkan mereka memasarkan telur ke luar provinsi. Produk dari Kediri kini telah dikirim ke wilayah Kalimantan, Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur, serta sedang dijajaki untuk pasar di Kepulauan Riau dan Batam.

"Di Kepulauan Riau dan Batam, permintaan cukup tinggi, terutama karena banyak telur di sana didatangkan dari Singapura. Kami terus membuka peluang pasar yang lebih luas bagi peternak lokal," lanjut Tutik.

Untuk mendukung distribusi telur dalam skala besar, Kabupaten Kediri membentuk koperasi produsen unggas pada tahun 2023. Koperasi ini berfungsi sebagai wadah yang mempermudah peternak dalam memasarkan produk ke pembeli besar melalui sistem yang lebih terstruktur.

Namun, menurut Tutik, peternak masih menghadapi tantangan utama pada fluktuasi harga pakan, terutama jagung, yang menjadi bahan baku utama pakan ayam.

 "Pada saat harga jagung yang melonjak di atas Rp10.000 per kilogram itu nanti sangat membebani peternak, terutama untuk skala mikro dan menengah," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved