Tahun ini Dinas PUPR Kabupaten Blitar Tuntaskan Pembangunan 7 Jembatan dan 260 Titik Ruas Jalan

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Pemkab Blitar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) akan membangun tujuh jembatan pada 2024 ini.

Pemkab Blitar juga membangun jalan sepanjang 94,4 kilometer yang tersebar di 260 titik pada tahun ini.

Kabid Bina Marga DPUPR Kabupaten Blitar, Hamdan Zulkifli Kurniawan mengatakan, pembangunan tujuh jembatan ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Saat ini, progres pembangunan tujuh jembatan masing-masing sudah mencapai 80 persen sampai 85 persen.

"Kami bersyukur tidak banyak kendala dalam pelaksanaan pembangunan tahun ini. Musim hujan mundur sehingga memudahkan rekanan menyelesaikan pekerjaan," kata Hamdan, Rabu (23/10/2024).

Tujuh jembatan yang dibangun tahun ini, terdiri dari jembatan Desa Plumpungrejo Kecamatan Kademangan, jembatan Desa Slorok Kecamatan Garum, jembatan Jetis Butun, jembatan Panggunrejo-Kaligambang, jembatan Bacem-Kalitengah, jembatan Ngadirejonggo-Tegalasri, dan jembatan Dayu-Nglegok.

"Progres pekerjaan pembangunan jembatan bagus. Semua rata-rata progresnya sudah mencapai 80-85 persen," ujarnya.

Selain jembatan, kata Hamdan, DPUPR Kabupaten Blitar juga membangun jalan sepanjang 94,4 kilometer pada tahun ini.

Sepanjang 94,4 kilometer jalan yang dibangun tahun ini terdiri atas jalan beton sepanjang 13,3 kilometer, jalan hotmix sepanjang 79,5 kilometer dan jalan dengan bahan lapen sepanjang 1,6 kilometer.

"Sebagian besar pekerjaan pembangunan jalan sudah selesai, tinggal finishing beberala pekerjaan jalan beton saja," ujarnya.

Kepala DPUPR Kabupaten Blitar, Dicky Cobandono mengatakan, progres pembangunan jalan yang bersumber dari APBD Kabupaten Blitar sudah mencapai lebih 80 persen.

"Pembangunan jalan ada yang sudah selesai dan ada yang masih berproses. Harapan kami, proyek ini bisa dapat segera dituntaskan," katanya.

Dikatakannya, hanya beberapa ruas jalan yang kini masih dalam proses pembangunan terutama yang menggunakan konstruksi beton.

Menurutnya, peningkatan jalan dengan konstruksi rigid atau beton tidak bisa disamakan dengan hotmix.

Pembangunan jalan menggunakan konstruksi beton harus menunggu umur beton agar kuat menahan beban.

"Kalau pekerjaan jalan yang hotmix sudah selesai semua. Hanya tinggal menunggu penyelesaian pekerjaan jalan beton," ujarnya. (adv) 

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer