Pilkada Tulungagung 2024

Lima Kader PDI Perjuangan Maju di Pilkada Tulungagung, Partai Yakin Tidak Akan Memecah Suara   

PDIP Yakin suara mereka di Pilkada Tulungagung 2024 tak akan pecah meski ada 5 kadernya yang ikut sert

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
David Yohanes
Pasangan Maryoto Birowo dan Didik Girnoto Yekti resmi mendaftar sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Empat pasangan calon kepala daerah Kabupaten Tulungagung telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung.

Dari empat pasangan ini, setidaknya ada ada 5 orang yang merupakan kader PDI Perjuangan.

Mereka adalah Maryoto Birowo, Gatut Sunu Wibowo, Susilowati, Budi Setiyahadi dan Didik Girnoto Yekti.

Baca juga: Daftar dan Profil 4 Pasangan Calon Kepala Daerah Tulungagung 2024 yang Sudah Terdaftar di KPU

Didik belakangan masuk ke PDI Perjuangan, sementara Budi selama ini aktif di luar Tulungagung.

Maryoto dan Didik yang resmi diusung PDI Perjuangan dengan akronim Mardinoto, sementara 3 orang menyeberang ke partai lain

Maryoto, Gatut dan Budi maju sebagai calon bupati, sementara Didik dan Susilowati maju sebagai calon wakil bupati.

Menanggapi banyak kader yang maju di Pilkada, Plt Ketua DPC PDI Perjuangan, Erma Susanti, mengaku tidak akan berpengaruh pada suara internal partainya.

“Yakin aku, gak akan pengaruh. Karena kita solid, konsolidasi berjalan hingga ke anak ranting,” jelas Erma saat dihubungi lewat telepon, Jumat (30/8/2024).

Lanjutnya, sejauh ini seluruh jajaran PDI Perjuangan sudah tersosialisasi, jika calon yang diusung adalah Mardinoto.

Sosok Maryoto dinilai penting, karena dia termasuk petahana meski beberapa bulan ini jabatan Bupati Tulungagung diisi seorang Penjabat (Pj).

Dengan statusnya itu Maryoto adalah sosok dengan popularitas di atas calon-calon lain.

Selain itu, pindahnya para kader ke partai lain tidak akan serta merta membawa massanya.

Erma mengatakan, dirinya berkaca pada kejadian serupa di daerah lain.

Basis PDI Perjuangan tidak bisa menyeberang karena ketokohan.

“Dari eksekutif, legislatif sebagian besar identitas partai yang melekat, bukan ketokohan. Apalagi dari beberapa yang loncat ketokohannya tidak terlalu kuat,” sambungnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved