Pilkada Tulungagung 2024

Diiringi Hadrah, Pasangan Budi Setiyahadi dan Susilowati Jadi Pendaftar Terakhir di KPU Tulungagung

Diiringi Hadrah, Pasangan Budi Setiyahadi dan Susilowati Menjadi Pendaftar Terakhir di KPU Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: Rendy Nicko
David Yohanes/TribunMataraman.com
Budi Setiyahadi dan Susilowati saat diantar menuju lokasi pendaftaran di KPU Tulungagung.  

TRIBUNMATARAMAN.COM, TULUNGAGUNG - Budi Setiyahadi dan Susilowati mendaftar sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Tulungagung 2024, Kamis (29/8/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Sebelumnya mereka diiringi kesenian jaranan dari tempat berkumpul mereka di Jalan A Yani Timur Tulungagung, menuju kantor KPU Tulungagung

Pasangan dengan akronim Sehati ini lalu disambut kesenian hadrah sesampai di gerbang KPU.

Mereka kemudian arak diiringi musik hadrah menuju ke lokasi meja pendaftaran. 

Baca juga: Cerita Susilowati Mundur dari Ketua DPC PDIP Tulungagung Setelah Antar Maryoto Birowo Daftar ke KPU

Baca juga: Diusung 4 Partai, Santoso dan KH Samsul Umam Mendaftar ke KPU Tulungagung 

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi partai tunggal yang mengusung pasangan Sehati. 

Budi dan Susi juga menjadi pasangan ke-4 atau terakhir yang mendaftar, karena saat ini total suara sah parpol yang digunakan mendaftar sudah mendekati 100 persen. 

Proses pendaftaran pasangan ini paling cepat karena hanya diusung satu partai, sehingga proses verifikasi Silon tidak bertele-tele. 

“Prosesnya cepat, kami tidak mengira secepat ini. Kami juga dilayani dengan baik,” ujar Budi selepas pendaftaran. 

Lanjutnya, pasangan Sehati sengaja daftar di Malam Jumat karena merupakan malam istimewa. 

Selain itu dalam hitungan Jawa, saat pendaftaran sudah masuk di Hari Jumat pasaran Wage.

Jumat Wage mempunyai angka 12, yang artinya sabdo ratu (sabda raja).

“Mudah-mudahan ini berkah bagi kita semua,” tegasnya.

Budi mengaku memilih Susi karena dia sosok politikus perempuan Tulungagung yang dinilai terbaik saat ini.

Sosoknya juga menjadi terobosan untuk pemenangan dalam kontestasi pilkada ini.

Bahkan Budi menyebut Susi layaknya penerus Gayatri, sosok ibu suri Majapahit yang petilasannya ada di Candi Boyolangu.

“Tulungagung akan punya ibu. Jika kami memang, maka budaya yang akan menjadi panglima di Tulungagung,” katanya.

Lebih jauh, Budi menawarkan perubahan dalam pemerintahannya.

Salah satu program unggulan adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) gratis untuk rakyat miskin, serta mempermudah petani mengakses permodalan.

Budi juga menyebut  Tulungagung sudah muak dengan pemimpin zalim dan suka menghamburkan uang.

“Pengawas pusing, karena apa yang diawasi, pembangunan hancur semua,” ucapnya.

Ia juga akan memastikan alokasi 20 persen APBD untuk pendidikan sesuai undang-undang.

Pergantian jabatan menegakkan sistem meritokrasi, tanpa uang dan bukan atas dasar suka atau tidak suka.

Untuk itu proses pemilihan pejabat akan melibatkan perguruan tinggi.

“Kami gandeng perguruan tinggi  untuk mencari pemimpin di Tulungagung. Bukan like and dislike, atau wani piro,” pungkasnya.  

Sementara Susi mengaku merasa aneh karena sebelumnya sebagai pembuka pendaftaran, dirinya mengantar pasangan dari PDI Perjuangan untuk mendaftar, Selasa (27/8/2024).

Saat itu Susi masih menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Tulungagung.

Sementara pada saat penutupan pendaftaran, dirinya yang diantar PKB sebagai calon wakil bupati. 

“Pembukaan saya mengantar, penutupannya saya diantar,” ucap Susi.

(David Yohanes/TribunMataraman.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved