Tanah Longsor di Kesamben Blitar

Bupati Mak Rini Cek Tanah Longsor di Kesamben Blitar, Minta Warga Bisa Tangkap Sinyal Gerakan Tanah

Saat meninjau lokasi tanah longsor di Kesamben, Kabupaten Blitar, Bupati Mak Rini meminta warga bisa menangkap sinyal gerakan tanah

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Bupati Blitar, Rini Syarifah bersama Dandim Blitar dan Dantim Basarnas Pos Sar Trenggalek mengecek lokasi tanah longsor di Kesamben Kabupaten Blitar, Senin (1/7/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | BLITAR - Bupati Blitar, Rini Syarifah atau Mak Rini mendatangi lokasi tanah longsor di Dusun Sukorejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Senin (1/7/2024). 

Dalam kesempatan itu, Mak Rini meminta masyarakat bisa menangkap sinyal gerakan tanah agar tidak terjadi korban jiwa lagi dalam peristiwa tanah longsor di Kabupaten Blitar.

"Saya minta masyarakat bisa menangkap sinyal gerakan tanah agar tidak terjadi korban jiwa lagi dalam peristiwa tanah longsor. Kami juga sudah sosialisasi soal tanggap bencana kepada masyarakat di daerah rawan tanah longsor," kata Mak Rini, di lokasi tanah longsor. 

Baca juga: Pencarian 1 Korban Tertimbun Longsor di Kesamben Blitar Dilanjutkan Hari Ini

Mak Rini mengatakan Pemkab Blitar juga hadir secepat-cepatnya untuk penanganan bencana tanah longsor di Dusun Sukorejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben. 

Pemkab Blitar juga mengerahkan satu unit lagi alat berat pencarian korban yang diduga masih tertimbun material longsor di lokasi. 

"Pemkab bersama TNI dan Polri hadir secepat-cepatnya di lokasi bencana sejak kemarin. Satu korban ditemukan selamat dan dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Masih ada satu korban lagi yang belum ditemukan dan masih proses pencarian," ujarnya. 

Dikatakannya, sebagai langkah antisipasi, Pemkab Blitar akan memitigasi dan kajian daerah-daerah rawan bencana tanah longsor yang tidak boleh dipakai untuk permukiman maupun lokasi usaha. 

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa dalam peristiwa bencana tanah longsor.

"Seperti di Desa Kebonsari, Kademangan. Beberapa warga kami relokasi karena kondisi rumah rawan terkena bencana tanah gerak. Begitu pula di beberapa daerah lain seperti di Kecamatan Binangun, Wates dan Panggungrejo yang rawan terjadi tanah gerak," katanya.

Seperti diketahui, ada empat orang yang tertimbun tanah longsor di Dusun Sukorejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, pada Minggu (30/6/2024). 

Dari empat korban yang tertimbun longsor, satu orang berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup. 

Satu korban selamat, yaitu, Dwi Antoko atau Anto (22). Sedang tiga korban yang tertimbun longsor, yakni, Gunawan (45), Mugiono (58) dan Jarianto (62). 

Dua korban, yaitu, Mugiono dan Jarianto sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

Untuk korban Gunawan diduga masih tertimbun material tanah longsor dan sampai sekarang belum ditemukan. (sha)


(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved