Kebangkitan Ekonomi Kawasan Mataraman
PT Sampoerna dan PT Gudang Garam Dirikan Pabrik Rokok di Blitar, DPMPTSP : Serap Ribuan Tenaga Kerja
PT Sampoerna dan PT Gudang Garam Dirikan Pabrik Rokok di Kota Blitar, DPMPTSP : Ribuan Tenaga Kerja Lokal Terserap
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Rendy Nicko
TRIBUNMATARAMAN.COM, BLITAR - Dua perusahaan rokok besar di Indonesia yakni PT Sampoerna dan PT Gudang Garam memilih berinvestasi di Kota Blitar dan mendirikan pabrik.
Dampak Investasi ini adalah ribuan tenaga kerja lokal berhasil diserap dan menurunkan angka pengangguran di Kota Blitar.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kota Blitar, Juyanto mengatakan banyaknya investor yang ingin menanamkan modal di Kota Blitar menjadi angin segar bagi para tenaga kerja.
Dikatakannya, dengan munculnya sejumlah perusahaan rokok diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Blitar.
Baca juga: Aplikasi Khusus Potensi Usaha Disiapkan DPMPTSP Tulungagung, Mudahkan Calon Investor Berinvestasi
Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung Dongkrak Investasi di Trenggalek, Wisata dan Ekspor Fillet
Ia menyebutkan, angka pengangguran terbuka di Kota Blitar pada 2023 mencapai 5,39 persen atau sekitar 4.192 orang.
Pada pertengahan 2024 ini, angka pengangguran di Kota Blitar turun menjadi 5,24 atau sekitar 3.900 orang.
"Angka pengangguran turun salah satunya dampak dari adanya perusahaan rokok baru di Kota Blitar. Sebagian tenaga kerja yang masih menganggur bisa terserap di perusahaan rokok baru," katanya.
Menurutnya, dua perusahaan rokok baru, yaitu PT Sampoerna dan PT Gudang Garam membutuhkan banyak tenaga kerja.
PT Sampoerna membutuhkan lebih 3.000 tenaga kerja, sedang PT Gudang Garam membutuhkan lebih 1.000 tenaga kerja.
"Kemarin, kami cek ke pabrik, di Gudang Garam sudah ada 1.300-an tenaga kerja. Sedang di PT Sampoerna memang awal ditargetkan butuh 3.000 tenaga kerja, tapi sekarang masih ada separuhnya. Mudah-mudahan target 3.000 tenaga kerja bisa segera terpenuhi," ujarnya.
Selain membantu mengurangi angka pengangguran, kata Juyanto, perkembangan investasi juga menurunkan jumlah warga miskin ekstrem di Kota Blitar.
Pada akhir 2023, jumlah warga miskin ekstrem di Kota Blitar sebanyak 1.263 jiwa dari 272 kepala keluarga (KK).
Dari jumlah itu, dinas melakukan inventarisir warga usia kerja maksimal sampai 55 tahun sebanyak 353 orang.
Sebanyak 353 orang itu dipertemukan dengan manajemen pabrik rokok baru di Kota Blitar dan hasilnya ada 79 orang yang bisa masuk kerja di pabrik rokok baru.
"Dengan masuknya tenaga kerja itu otomatis mereka mendapatkan upah senilai UMK. Itu sangat membantu ekonomi mereka dan membantu mengentaskan mereka dari status kemiskinan ekstrem," katanya.
(Samsul Hadi/TribunMataraman.com)
Kebangkitan Ekonomi Kawasan Mataraman
DPMPTSP Kota Kediri
PT Sampoerna
PT Gudang Garam
kota Blitar
investasi
Tenaga Kerja
tribunmataraman.com
Pabrik Rokok
Kontribusi Besar Pabrik Rokok di Tulungagung, Pendapatan Cukai Tembakau Capai Rp 412 Miliar |
![]() |
---|
Investasi di Kabupaten Nganjuk Capai Rp 365 Miliar di Triwulan I, Ada Sembilan Penanaman Modal Asing |
![]() |
---|
Investasi PT Gudang Garam dan HM Sampoerna di Blitar Tembus Rp 430 Miliar, Rokok Lokal Menyusul |
![]() |
---|
Ekonomi di Tiga Kecamatan Sekitar Bandara Dhoho Kediri Meningkat Signifikan |
![]() |
---|
Pertumbuhan Nilai Investasi Kabupaten Kediri Tertinggi Dibanding Daerah Lain di Mataraman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.