Berita Terbaru Kabupaten Bojonegoro

Buaya-Buaya di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro Diduga Buaya Migrasi, Bukan Habitat Aslinya

Sungai Bengawan Solo di Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro sejatinya bukan habitat asli buaya meski beberapa kali muncul

Editor: eben haezer
ist
Tempat penampakan buaya di tepi sungai Bengawan Solo, desa Kebonagung, kabupaten Bojonegoro 

Sehingga, jika sewaktu-waktu warga buaya itu dilaporkan muncul lagi, tiga personel disiagakan di Pos Padangan tersebut itu langsung bergerak cepat.

Senyampang dengan kesiapsiagaan tersebut, Arif menandaskan, pihaknya tak pernah putus koordinasi dengan warga Desa Kebonagung.

Pihaknya juga memasang papan himbauan bagi warga Desa Kebonagung. Supaya tak mendekati, apalagi sampai beraktivitas di lokasi kemunculan buaya.

Lebih lanjut, mantan Sekretaris BPBD Bojonegoro ini meneruskan, Bengawan Solo turut Desa Kebonagung tak sekali ini menjadi tempat munculnya buaya.

Namun, sudah beberapa kali. Sebelum ini, seekor buaya muncul pertengahan Februari 2024 di Sungai Prudung sekitar 100 meter dari lokasi terbaru ini.

Buaya yang muncul di Sungai Prudung itu, terang Arif, berhasil ditangkap. Buaya yang usai ditangkap lalu ditangkar di BKSDA Jawa Timur itu panjangnya 2,5 meter.

Kalau yang baru-baru ini muncul, ungkap dia, panjanganya sekitar 1,6 meter. Lebih kecil ketimbang yang ditangkap di Sungai Prudung itu.

Terpisah, Kedes Kebonagung Abu Ali mengatakan, kemunculan buaya di Sungai Bengawan Solo turut desanya itu seakan sudah maklum atau bukan hal ganjil.

Para warga Desa Kebonagung, kata Ali sapaannya, mulai kerap melihat buaya di Bengawan Solo setempat sejak tiga tahun lalu atau sejak 2021.

Dia memperkirakan, jumlah buaya yang bersarang atau berkeliaran di Bengawan Solo Desa Kebonagung jumlahnya tak cuma satu atau dua ekor.

"Kemungkinan, ada lebih dari 10 ekor buaya," ujarnya kepada awak media, Sabtu (16/3/2024) pagi.

Namun, lanjut dia, lebih dari sepuluh ekor buaya yang diduga ada di Bengawan Solo turut desanya itu tak ada memiliki ukuran besar atau jumbo.

"Ukurannya kecil. Skalanya antara satu sampai dua meter saja. Segitu yang biasanya dilihat warga," tutur Kades berusia 51 tahun ini.

Lebih lanjut, Ali meneruskan, dari yang sudah-sudah, diketahui bahwa buaya di Bengawan Solo turut desanya selalu muncul pada pagi hari.

Paling sering, tambah dia, buaya muncul di tepian Sungai Bengawan Solo RT 07/RW 03 Desa Kebonagung. Di belakang kandang kambing milik warga setempat.

"Munculnya buaya antara pukul 09.00-10.00. Kalau dilihat orang, langsung kabur. Jadi, buaya ini tidak atau belum pernah membahayakan," pungkasnya.

(yusab alfa ziqin/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved