Pemilu 2024

Novita Hardini Istri Bupati Trenggalek Satu-satunya Caleg Perempuan Dari Dapil 7 yang Lolos ke DPR

Istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini menjadi satu-satunya Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI perempuan yang lolos dari Dapil 7 Jatim

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
ist
Novita Hardini (berkerudung merah) saat bersama para perempuan di Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini menjadi satu-satunya Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI perempuan yang lolos dari Dapil 7 Jatim (Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Ngawi dan Magetan).

Walaupun baru pertama kali maju mengikuti Pemilu, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek tersebut mampu membuktikan dirinya bisa melenggang ke Senayan.

Istri Bupati Trenggalek tersebut berhasil mengamankan kursi kedua dari 8 kursi yang diperebutkan di Dapil 7 Jatim. Ia hanya kalah dari petahana Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Dari Dapil VII Jatim, sebenarnya ada dua petahana anggota DPR RI perempuan, yang pertama adalah Ina Ammania dari Fraksi PDI Perjuangan, lalu yang kedua adalah Sri Wahyuni dari Fraksi NasDem.

Dalam Pemilu 2024 kali ini, Ina Ammania memilih berangkat dari Dapil 3 Jatim yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.

Sedangkan Sri Wahyuni, yang tetap berangkat dari Dapil 7 Jatim diprediksi tidak lolos dalam Pemilu 2024 kali ini.

Dari form model D hasil Provinsi Jawa Timur, diketahui Novita memperoleh 148.232 suara. Suara tertinggi politisi PDI Perjuangan tersebut berasal dari Kabupaten Trenggalek sebanyak 122.295 suara.

Angka tersebut melampaui rekan separtainya Budi Sulistyono alias Kanang, mantan Bupati Ngawi 2 periode yang mendapatkan 115.425 suara.

Menurut Novita, menjadi Anggota DPR RI merupakan amanah dan tanggung jawab yang besar yang diberikan oleh masyarakat Dapil 7 Jatim.

"Saya tengah menyiapkan diri untuk segera masuk di ranah perjuangan yang sesungguhnya, kita tahu bahwa kedepan butuh keberanian serius untuk memperjuangkan pembangunan Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Magetan dan Ngawi," jelas Novita.

Berulang kali Novita menyuarakan masih sedikitnya pihak yang membawa isu perempuan, anak dan kelompok rentan menjadi sebuah kebijakan yang melindungi para kaum perempuan, anak, dan kelompok rentan secara utuh.

Terutama di bidang peluang kerja dan usaha yang menurutnya sering kali terjadi diskriminasi gender sehingga perempuan dan kelompok rentan termasuk disabilitas kurang mendapat tempat.

"Infrastruktur digital, serta membangun ekosistem ekonomi yang bermuara dan membuka lapangan pekerjaan di Kabupaten Trenggalek dan Mataraman perlu diperjuangkan," kata istri Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ini.

Selama menjabat sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, sedikit demi sedikit Novita menata dan mengklasifikasi UMKM berdasarkan kelompoknya.

"Kita berikan penguatan dengan pelatihan, serta pemberian permodalan dan kita bantu akses pasarnya," lanjutnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved