Pemilu 2024

Kronologi Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 di Sampang Madura: Warga Marah Karena Tak Dapat Form C6

Pemilu di Robatal, Kabupaten Sampang diduga diwarnai kecurangan. Warga marah dan menggruduk sekretariat PPS karena tak segera mendapat form C6

|
Editor: eben haezer
ist
Warga menggruduk kantor sekretariat PPS di Desa Gunung Rancak, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang, Madura dan meminta segera diberi form C6 

TRIBUNMATARAMAN.COM -  Sejumlah warga Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura mengepung kantor sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS), Selasa (13/2/2024) sore.

Kedatangan mereka sebagai bentuk protes terhadap PPS karena hingga hari ini tidak kunjung menerima surat pemberitahuan form C6 Pemilu 2024 yang diduga disabotase oleh oknum panitia.

Pantauan di lokasi, aksi protes juga mendapatkan penjagaan ketat dari pihak kepolisian setempat, sebab dikhawatirkan terjadi gesekan antar ke dua belah pihak.

Baca juga: Kata KPU Soal Viral Video Kecurangan Pemilu di Sampang yang Menyebut Surat Suara Sudah Tercoblos

Koordinator aksi, Mubarok mengatakan bahwa kedatangannya bersama puluhan warga ke sekretariat PPS sudah dua kali. sebelumnya pada (12/2/2023) kemarin.

"Kemarin kami mempersoalkan tentang posisi TPS yang saling tarik ulur, sedangkan hari ini soal form C 6 yang banyak belum disalurkan dan diduga disabotase oleh oknum panitia," ujarnya.

Pihaknya menemukan banyak form C6 yang diduga sengaja tidak dibagikan oleh oknum panitia yang memiliki kepentingan.

"Seperti di TPS 5, 6, 7, 14, 15, 16 dan bahkan hampir di seluruh TPS, tapi saya lupa nama-nama TPS-nya," terangnya.

Tak hanya itu, pihaknya menilai form pemberitahuan itu diduga dikuasai oknum yang tidak terdaftar dalam susunan kelompok penyelenggara pemungutan suara yang memiliki kepentingan 

Pihaknya mengaku bingung harus menyampaikan kepada siapa keluhannya. Sebab kata Munarok, penyelenggara inti di desa masih dalam satu keluarga dengan beberapa caleg yang ada.

"Sebagai warga awam saya bingung, salah satu Panwascamnya kakaknya si Caleg, pengawas desa kakaknya si Caleg, ketua PPS-nya ponakannya si caleg, bahkan di sekretariat dan KPPS ada kakaknya si Caleg," jelasnya.

"Jadi kami khawatir saja terhadap integritasnya, dan berdampak pada Pemilu," imbuhnya. 

Dia berharap agar pihak penyelenggara ditingkat kabupaten memperhatikan persoalan di desanya.

Kemudian tidak segan memberikan teguran keras terhadap oknum penyelenggara yang melanggar apalagi sengaja menghilangkan hak suara warga yang ingin menyampaikan suaranya.

"Kami berharap penyelenggara tingkat kabupaten memperhatikan semua ini agar pemilu berjalan damai dan terbuka," harapnya.

Sementara, Ketua KPU Sampang, Addy Imansyah belum menanggapi dugaan kecurangan ini meski telah dihubungi. 

(hanggara pratama/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved