Kampus Bergerak Ingatkan Presiden

Kampus Swasta di Surabaya Bakal Buat Pernyataan Kritik Jokowi, Minta Presiden Netral

Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya akan berikan sikap kritik Presiden Jokowi minta netral dan junjung tinggi etika.

|
Editor: faridmukarrom
Yusron Naufal Putra
Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Prof Siti Marwiyah saat ditemui di Surabaya akan berikan sikap kritik Presiden Jokowi minta netral dan junjung tinggi etika. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Sejumlah perguruan tinggi swasta di Surabaya berencana akan memberikan pernyataan sikap bersama terkait situasi demokrasi jelang Pemilu 2024.

Sama seperti perguruan tinggi lain, kondisi demokrasi saat ini juga dinilai sedang tidak baik-baik saja. 

Belakangan ini, sejumlah kampus ternama dan sivitas akademika memang gencar memberikan kritik terhadap Presiden Jokowi lantaran dinilai menyimpang dari prinsip dan moral demokrasi. 

Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Prof Siti Marwiyah menyebut pihaknya bersama sejumlah PTS lain di Kota Surabaya juga akan segera menyusul memberikan sikap yang sama. 

"Insyallah kami bersama beberapa rektor PTS di Surabaya juga akan segera melakukan. Kami masih koordinasi. Kami juga ingin mengawal," kata Prof Siti Marwiyah saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Unair Memanggil, Ratusan Civitas Akademika Gelar Pernyataan Sikap Soal Isu Etika Politik Presiden

Dia mengaku, saat ini masih koordinasi dan diskusi bersama sejumlah rektor perguruan tinggi swasta di Kota Surabaya. Dalam waktu dekat, sikap dan aksi bersama akan dilakukan. Maksimal 10 Februari 2024. Prof Siti Marwiyah menyebut pernyataan yang akan disampaikan mirip dengan sorotan sejumlah kampus lain. 

Yakni, meminta agar Pemilu harus fair, tidak boleh ada intimidasi maupun intervensi. Secara umum kondisi demokrasi dinilai sedang tidak baik. Marwiyah yang juga adik Mahfud MD itu menyebut sudah seharusnya Presiden tidak boleh cawe-cawe dalam urusan Pilpres. Apalagi sampai ikut kampanye salah satu calon. 

Menurutnya, kepala negara harus netral. "beliau adalah pucuk pimpinan di negara ini. Harus mengayomi semua, tidak boleh ikut kampanye meskipun anaknya sendiri," ungkap Prof Siti Marwiyah. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

Ikuti Saluran Whatsapp, Klik Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com/ Yusron Naufal)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved